GELORA.CO - Pengamat politik Refly Harun menilai Presiden terpilih Prabowo Subianto tidak akan menyisakan kekuasaan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) apalagi Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka jika resmi dilantik menjadi kepala negara.
Karena secara de facto dan de jure saat itu Jokowi bukan lagi presiden, dan menurut Refly Harun, Prabowo Subianto masih mau berbagi kekuasaan sekarang hanya karena mantan Wali Kota Solo itu masih memegang jabatan kepala negara hingga 20 Oktober mendatang.
"Sekarang Prabowo mau bagi kekuasaan dengan Jokowi karena de facto de jure Jokowi masih presiden, karena itu dia biarkan, tapi begitu Jokowi secara de facto dan de jure tidak lagi presiden maka di situlah semua kekuasaan akan beralih ke tangan Prabowo, dan tidak menyisakan Jokowi apalagi Gibran, yakin itu saya, itu analisis," ungkapnya, dikutip populis.id dari YouTube Refly Harun, Selasa (4/6).
Sementara diketahui, putra bungsu Presiden Jokowi Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengatakan ingin berduet dengan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 yang diketahui akan diselenggarakan serentak oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 27 November 2024.
"Kalau disuruh pilih, pilih Jakarta. Mungkin duet sama Pak Anies sih ya," kata Kaesang dikutip dari kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat, pada Senin, 3 Juni 2024, dikutip dari VIVA.
Kaesang pun menjelaskan alasannya ingin maju di Pilkada Jakarta. "Posisiku sekarang adalah ketua umum partai, berarti aku ngurus 38 provinsi di seluruh Indonesia. Kalau aku jadi Wali Kota Solo, aku ngurus lima Kecamatan. Lima Kecamatan di mana itu isinya 600.000 orang, kan PSI lebih dari itu," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan PSI memiliki kursi yang cukup di DPRD untuk maju di Pilkada Jakarta, sehingga jika mau Anies bisa bergabung. "Ya kalau Pak Anies mau, kan posisinya Pak Anies belum ada partai. Sedangkan, aku di Jakarta ada 8 kursi, bisa (maju) kalau mau," tandasnya.
Sumber: populis