'Jokowi' Deklarasi Dukung Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta 2024

'Jokowi' Deklarasi Dukung Anies Baswedan Maju Pilgub Jakarta 2024

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Dukungan untuk mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju kembali dalam Pilkada Jakarta 2024 mulai berdatangan.

Kali ini, sejumlah simpul relawan pendukung capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pilpres 2024, deklarasikan dukungan untuk Anies Baswedan maju sebagai Calon Gubernur Jakarta 2024.

Deklarasi tersebut digelara di sebuah rumah di kawasan Brawijaya XI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Satu (1/6/2024).

Uniknya, dari deklarasi dukungan untuk Anies Baswedan ini turut dihadiri oleh Jokowi.


Jokowi yang dimaksud adalah Joko Wiranto, Ketua Umum Relawan Anies untuk Jakarta (RAJA).

“Ini satu-satunya Jokowi yang mendukung Anies,” ucap Ketua DPP Pejuang Anies Baswedan (ABW), Arini Soemardi, Sabtu (1/6/2024).


“Hidup Jokowi,” teriak para relawan Anies lainnya.

Arini yang memimpin deklarasi menyatakan dukungan ini diberikan lantaran Anies dianggap sukses dalam memimpin Jakarta pada periode 2017-2022. 

"Anies Baswedan telah membuktikan kapasitas dan integritasnya selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Kepemimpinannya yang inklusif dan visioner telah membawa banyak perubahan positif bagi Jakarta," kata Arini. 



Selain itu, dukungan masyarakat Jakarta juga jadi pertimbangan deklarasi ini. Warga Jakarta disebut ingin Anies kembali memimpin Jakarta. 

"Banyak warga Jakarta yang merasakan langsung manfaat dari kebijakan Anies dan menginginkan beliau kembali memimpin Jakarta. Dukungan ini mencerminkan kepercayaan dan harapan masyarakat akan keberlanjutan program- program positif yang telah ada," ungkapnya. 

“Kepemimpinannya yang inklusif dan visioner telah membawa banyak perubahan positif bagi Jakarta,” tambahnya menjelaskan.

Anies Baswedan Tunggu Koalisi

Anies Baswedan sendiri mengaku masih menunggu terbentuknya koalisi partai yang akan mengusungnya di Pilkada Jakarta 2024.

Sebab, pada kontestasi politik tingkat daerah ini tak ada satu pun partai yang memenuhi syarat minimal 22 kursi DPRD DKI untuk bisa mengusung sendiri pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur.

Hal ini diungkapkan Sekretaris DPW PKS DKI Jakarta Abdul Aziz usai bertemu dengan Anies di rumahnya yang berlokasi di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Kamis (30/5/2024) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, PKS DKI sempat menyampaikan dukungannya untuk mengusung Anies di Pilkada Jakarta 2024.


Hanya saja, Anies belum memberikan jawaban terkait kesediaannya untuk kembali maju.

“Beliau bilang prosesnya masih panjang. PKS juga enggak bisa mencalonkan sendiri. Jadi ya silakan partai-partai ini berkoalisi dulu, baru nanti mengusung nama,” kata Abdul Aziz saat dikonfirmasi, Jumat (31/5/2024).


Dalam proses ini, Abdul Aziz menyebut, Anies tak mau ikut campur terkait urusan partai.

Sebab, keputusan untuk membentuk koalisi ataupun mengusung sosok tertentu di Pilkada Jakarta 2024 merupakan kewenangan masing-masing partai.

Apalagi, Anies bukan merupakan kader dari partai manapun.

“Ini kan masih wilayahnya partai-partai, belum individu, karena beliau kan enggak punya partai. Kalau sudah siap, partai-partai sudah berkoalisi, nanti akan saya jawab ini, katanya (Anies) begitu,” ucapnya.


Anggota DPRD DKI Jakarta ini menyebut, PKS DKI saat ini sudah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai, khususnya yang tergabung dalam Koalisi Perubahan di Pilpres 2024 lalu.

Hanya saja, PKS merasa koalisi belum cukup kuat untuk berkontestasi di Pilkada Jakarta 2024.


Oleh karena itu, PKS DKI saat ini juga terus melakukan pendekatan dengan beberapa partai lainnya, seperti PDIP dan Gerindra.

“Dengan NasDem dan PKB sudah kami jajaki, cuma kami tidak hanya ingin berkoalisi dengan partai-partai menengah. Kami harus berkoalisi dengan partai-partai besar agar potensi menangnya cukup besar,” tuturnya.

Kaesang Bisa Kalah Telak dari Anies
Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga memprediksi bakal ada dua poros utama dalam Pilkada Jakarta 2024.

Poros pertama ialah Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, dan PSI yang sebelumnya mengusung Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024 lalu.

Koalisi ini diyakini bakal mengusung bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep yang kini mendapat karpet dari putusan Mahkamah Agung (MA) yang mengabulkan gugatan soal batas minimum usia calon kepala daerah 30 tahun.

“Tidak sulit bagi Kaesang untuk maju di Pilkada Jakarta. Sebab, ayahnya akan mudah mengerahkan KIM untuk mengusungnya, baik sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur. Kaesang tinggal meminta maunya di posisi yang mana,” ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (1/6/2024).


Sedangkan poros kedua ialah gabungan antara partai yang menjadi lawan di KIM di Pilpres 2024 lalu, yaitu Partai NasDem, PKS, PKB, dan PDIP.

Gabungan koalisi partai 01 dan 03 di Pilpres 2024 lalu ini pun disebut Jamiluddin bakal mengusung sosok Anies Baswedan.

Lalu siapa lebih unggul, Anies atau Kaesang?


Jamiluddin menyebut, di atas kertas Kaesang bukan tandingan sepadan bagi Anies yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022 silam.

Anies pun disebut-sebut punya basis dukungan yang cukup kuat di Jakarta.

“Bila Anies Baswedan maju Pilgub Jakarta, Kaesang tentu bukan lawan tandingannya. Sebab, Kaesang hingga saat ini belum terlihat elektabilitasnya,” ujarnya.

Namun, kalkulasi ini disebut Jamiluddin tak akan berlaku jika Presiden Joko Widodo ikut cawe-cawe di Pilkada Jakarta 2024.

Dukungan ini disebutnya sudah terlihat dari putusan MA yang mengabulkan soal gugatan batas usia minimum calon kepala daerah 30 tahun.

Sebab, keputusan ini sangat menguntungkan Kaesang sehingga adik dari Gibran ini bisa melenggang mulus ikut ajang kontestasi politik tingkat daerah ini.

“Kaesang itu hanya Ketua Umum PSI yang tidak punya kekuatan politis yang signifikan di Jakarta. Jadi, kalau ayahandanya tidak cawe-cawe, Kaesang jangankan menang di Pilgub Jakarta, untuk mencari pasangan maju saja akan sulit,” tuturnya.

Oleh karena itu, Jamiluddin pun mengingatkan Anies untuk waspada dengan kekuatan politik di belakang Kaesang.

“Kemungkinan Jokowi tidak cawe-cawe tampaknya sangat kecil. Karena itu, Kaesang akan menjadi ancaman, bukan saja kepada Anies, tapi juga cagub lainnya dari jalur independen,” kata dia

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita