Batusangkar, ibu kota Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menjadi salah satu wilayah yang terdampak parah akibat bencana banjir bandang dan lahar dingin pada Mei 2024. Bencana ini turut melanda wilayah sekitar seperti Kabupaten Agam, Padang Panjang, dan Padang Pariaman, menyebabkan kerusakan fasilitas publik, pertanian, serta perkebunan, dan menelan puluhan korban jiwa. Dalam situasi darurat ini, Poltekkes Kemenkes bergerak cepat dengan mendirikan posko kesehatan di lokasi terdampak untuk memberikan layanan medis dan mendukung upaya tanggap bencana.
Berdasarkan informasi dari laman https://sumbar.antaranews.com/berita/612747/kemensos-sambut-baik-posko-kesehatan-yang-didirikan-bsmi-sumbar, Kementerian Sosial (Kemensos) menyambut baik inisiatif pendirian posko kesehatan yang dilakukan oleh berbagai pihak di Sumatera Barat. Salah satu posko yang mendapat perhatian adalah yang didirikan oleh Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Sumbar, yang bekerja sama dengan berbagai organisasi termasuk Poltekkes Kemenkes. Posko ini menjadi bagian dari upaya terkoordinasi untuk menangani dampak bencana, yang menurut data BNPB telah menyebabkan 41 korban meninggal dunia per 12 Mei 2024 malam, naik dari laporan awal sebanyak 37 orang.
Poltekkes Kemenkes, dengan tim tenaga medis dan mahasiswa kesehatan, berperan aktif dalam posko tersebut. Mereka menyediakan layanan kesehatan dasar seperti pemeriksaan medis, distribusi obat-obatan, dan penanganan darurat bagi korban yang mengalami luka atau dehidrasi akibat banjir. Selain itu, Poltekkes Kemenkes juga mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit pasca-bencana, seperti diare dan infeksi kulit, yang sering muncul akibat kondisi lingkungan yang tidak higienis. Edukasi ini mencakup pentingnya memasak air hingga mendidih dan menjaga kebersihan diri.
Keberadaan posko kesehatan ini menjadi sangat penting mengingat banyaknya warga yang terdampak dan membutuhkan bantuan medis segera. Poltekkes Kemenkes Batusangkar juga bekerja sama dengan tim SAR gabungan untuk mendata korban dan memastikan evakuasi berjalan lancar. Koordinasi dengan pemerintah daerah dan provinsi, sebagaimana diatur dalam posko utama yang didirikan BNPB pada 13 Mei 2024, memastikan distribusi bantuan kesehatan tepat sasaran. Upaya ini menunjukkan komitmen Poltekkes Kemenkes dalam mendukung penanganan bencana, sekaligus memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam situasi krisis.