GELORA.CO - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bergegas meninggalkan kerumunan awak media yang sudah menunggunya sedari tadi, usai menghadiri seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia Pasca Pemilu 2024 di Auditorium Lantai 6 NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2024).
Jelas terlihat Paloh enggan ditanya seputar aliran duit haram ke partainya, hasil korupsi kadernya Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Kementerian Pertanian (Kementan). Wajar saja jika ia mengambil langkah seribu, sebab dalam fakta persidangan terungkap bahwa partainya menerima aliran uang korupsi, parahnya salah satu petinggi, yakni Sekjen Hermawi Taslim disebut mengetahui duit haram itu bersumber dari anggaran Kementan.
Pantauan Inilah.com di lokasi, saat acara sudah selesai para awak media sudah siap di depan pintu Auditorium untuk mencegat Paloh. Tak lama, Paloh keluar pintu dengan mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Paloh disusul beberapa jajaran NasDem lainnya seperti Sugeng Suparwoto, Murad Ismail dan personel keamanan yang berada di lantai tersebut. Saat media hendak mendekati Paloh, ia hanya melemparkan senyum tipis dan melambaikan tangan, sekadar menyapa sembari beri isyarat untuk mewawancarai anak buahnya, Sugeng Suparwoto.
Tak ada sedikitpun kata yang terucap dari bibir Paloh. “Pak Paloh, sedikit pak,” ucap para awak media ke Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2024).
Tepat di depan para awak media Paloh menundukan kepalanya sedikit dan segera berlalu ke depan lift yang sudah disiapkan oleh para petugas keamanan. Saat pintu lift terbuka, Paloh langsung masuk ke dalam lift.
NasDem Anggap Wajar SYL Sumbang Besar ke Partai
Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan sudah jadi kebiasaan para kader memberikan sumbangan untuk kegiatan partai. Ia menyatakan dirinya pun juga menyisihkan penghasilannya sebagai anggota DPR untuk operasional partai.
“Dana yang terkumpul di Bendahara Partai itu digunakan untuk berbagai hal. Untuk misalnya kegiatan sayap, kegiatan partai, dan sebagainya. Lantas juga untuk kegiatan sosial misalnya, terjadi bencana, sering kami membuka kepedulian kami,” kata Sugeng, di DPP NasDem, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2024).
Soal aliran dana Rp850 juta dari Kementan ke NasDem, Sugeng berdalih, partainya hanya tahu uang itu sumbangan pribadi dari eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Ia mengatakan, sudah biasa jika kader yang menjabat sebagai menteri memberikan sumbangan lebih besar dari kader lainnya.
"Kami semuanya (kader) buka dompet, kami nyumbang. Ada yang nyumbang sejuta, ada dua juta, mungkin Pak SYL karena menteri, posisinya menyumbang lebih dari kami-kami gitu loh,” ujar Sugeng.
NasDem Tahu Sumber Duit Haram SYL
Pihak panitia acara penyerahan formulir Bacaleg Partai NasDem ke KPU Tahun 2023 mengaku, hanya menerima uang Rp800 dari Rp850 juta yang dicairkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal ini diungkapkan oleh Accounting Nasdem Tower, Lena Janti Susilo sebagai saksi dalam kasus dugaan pemerasaan pejabat eselon dan penerimaan gratifikasi Eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL) Cs, di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (27/8/2024).
Lena menjelaskan, uang itu tidak sesuai ketika dihitung oleh pihak panitia acara penyerahan formulir Bacaleg Partai NasDem ke KPU. Ia mengatakan, uang Rp800 juta diterima secara bertahap, dengan tiga kali penyerahan yang dicatat di dalam sebuah pembukuan.
"Mengenai penyerahan uang Rp 850 juta dari Kementerian Pertanian. penyerahannya di NasDem tower. apakah saudara dengar itu?," tanya Ketua Majelis Hakim Tipikor, Rianto Adam Pontoh kepada Lena.
"Saya tahu. tapi yang kami terima hanya 800 Ya Mulia," jawab Lena kepada hakim.
Hakim Rianto pun heran, dari dana dicairkan Rp 850 juta dari Kementan hilang Rp50 Juta. Ia pun menyindir ada sulap. "Berarti ada yang sulap Rp50 juta nih. Ada yang main sulap. Karena dari kementerian Rp 850 juta. Ya kan? Ada yang main sulap menjadi Rp800 juta. Itu saudara catat?," kata Hakim Rianto.
"Catat," ucap Lena.
Sebelumnya, eks stafsus Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), Joice Triatman membenarkan bahwa Partai NasDem mengetahui dana untuk kegiatan acara penyerahan formulir Bacaleg Rp850 juta bersumber dari uang 'panas' Kementan.
Wabendum Partai NasDem ini membenarkan, bahwa pengurus lainnya mengetahui uang Rp850 juta itu berasal dari anggaran Kementan yang di mana melawan hukum. Salah satu elite partai yang mengetahui soal ini adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Hermawi Taslim.
Sumber: inilah