Kapolri dan Jaksa Agung bungkam ditanya isu penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Kapolri dan Jaksa Agung bungkam ditanya isu penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Kapolri bungkam ditanya isu penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

GELORA.CO -
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin kompak bungkam mengenai dugaan penguntitan personel Datasemen Khusus Antiteror alias Densus 88 terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus.

Seorang anggota Densus 88 tertangkap saat sedang menguntit Jampidsus, Febrie Adriansyah, di sebuah restoran makanan Perancis di Cipete, Jakarta Selatan, pada Ahad malam. Tempo sebelumnya mewartakan, dua orang masuk ke restoran tak lama setelah Febrie tiba. Kecurigaan muncul setelah satu di antaranya dua orang itu mengarahkan sebuah alat yang diduga sebagai perekam ke arah meja Febrie. 

Kemudian seorang anggota Polisi Militer yang tengah mengawal Febrie, langsung merangkul orang tersebut dan langsung membawanya keluar restoran. Satu orang lainnya melarikan diri. Berdasarkan hasil interogasi, pria yang tertangkap itu diketahui merupakan anggota Densus 88. Sampai Senin, 27 Mei 2024, belum ada keterangan resmi baik dari pihak kepolisian maupun kejaksaan.

Listyo dan Burhanuddin bertemu dalam acara peluncuran GovTech INA Digital di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 27 Mei 2024. Keduanya duduk berdekatan mengapit Panglima TNI Agus Subiyanto di jajaran depan event tersebut.

Burhanuddin yang sudah duduk terlebih dahulu dihampiri oleh Listyo. Kemudian keduanya bertukar salam.  "Pada heboh," kata Listyo, menunjuk pada wartawan pos Istana yang meliput. "Enggak ada masalah apa-apa kok," kata Burhanuddin, menimpali sambil tertawa.

Seusai acara, wartawan sempat meminta keterangan kepada Listyo dan Burhanuddin. Namun, keduanya mengalihkan perhatian dengan foto bersama.

Beberapa saat kemudian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Hadi Tjahjanto menggandeng Listyo dan Burhanuddin saat keluar bersama melewati pintu belakang Istana Negara.

“Inget, ya, sudah gandengan loh,” kata Hadi megang tangan Listyo dan Burhanuddin sebelum turun tangga. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengikuti mereka dari belakang.

Ketika ditanya mengenai isu yang berkembang, Listyo hanya menegaskan “Tanya yang beredar.” Kemudian wartawan kembali menanyakan seperti apa peristiwa yang beredar. “Tanya sama yang nanya,” kata Listyo.

ST Burhanuddin hanya bungkam sesaat dia, Listyo, dan Hadi menaiki mobil buggy. Bahlil berkelakar bergurau kepada wartawan. “Tanya sini sama ajudan.”

Febrie belakangan dikawal polisi militer TNI atas bantuan pengamanan dari Jaksa Agung Muda Bidang Militer lantaran Jampidsus sedang menangani kasus korupsi besar seperti kasus tambang. Apalagi penyidik Kejagung saat menggeledah di Bangka Belitung dalam menangani kasus timah juga mendapatkan intimidasi.

Polisi Militer memperketat pengamanan di Kejaksaan Agung usai Jampidsus Diintai Densus. Melalui media sosial Instagram, Pusat Polisi Militer TNI sempat menyatakan akan meningkatkan pengawasan di kompleks Kejaksaan Agung untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan itu. Pengamanan di kantor Kejagung dipimpin oleh Letnan Satu Andri. Namun, postingan yang diunggah pada Sabtu, 25 Mei 2024 itu kini sudah tidak bisa diakses.

Saat ini, Kejaksaan Agung menjadi sorotan usai mengungkap kasus korupsi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah yang bernilai Rp 271 triliun. 

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita