GELORA.CO -Lobi-lobi politik untuk memperebutkan jatah kursi kabinet di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus berlangsung. Perkembangan terbaru, Prabowo dikabarkan ingin menambah jumlah kementerian. Dari saat ini yang sebanyak 34 menjadi 40 kementerian.
Wacana itu kemarin (6/5) ditanggapi Partai Gerindra. Partai yang dipimpin Prabowo tersebut menilai penambahan jumlah menteri bukan sekadar untuk mengakomodasi parpol pendukung. Tapi juga untuk menghadapi tantangan di masa mendatang.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, penambahan kementerian menjadi 40 memang membuat kabinet makin gemuk. ”Kalau gemuk dalam konteks fisik orang itu kan memang tidak sehat. Tapi, dalam konteks negara, jumlah yang banyak itu artinya besar, buat saya bagus,” terangnya.
Habib (sapaan Habiburokhman) menyebutkan, Indonesia merupakan negara besar. Tantangan di masa depan juga kian besar. Karena itu, wajar jika Prabowo membutuhkan banyak orang untuk menghadapi tantangan tersebut.
Menurut Habib, melibatkan banyak orang dalam pemerintahan tidak menjadi masalah. ”Justru semakin banyak semakin bagus,” tutur legislator asal Dapil DKI Jakarta itu.
Habib menjelaskan, selama lima tahun dirinya menjadi anggota DPR, banyak masukan soal kementerian-kementerian yang seolah-olah dipaksa. Misalnya di Kementerian Hukum dan HAM, banyak keditjenan yang berbeda satu sama lain secara ekstrem.
Begitu juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kementerian itu mencampur dua bidang menjadi satu. Bahkan, kementerian tersebut pernah mempunyai dua mitra kerja di DPR. ”Tentu hal seperti itu harus disempurnakan,” tuturnya.
Penyempurnaan tersebut tentu akan berdampak pada pengembangan jumlah kementerian dan lembaga. ”Itu merupakan konsekuensi. Yang jelas, praktik-praktik sebelumnya perlu penyempurnaan,” imbuhnya.
Sumber: Jawapos