Jeritan Ibu Pegi Minta Bantuan Jokowi terkait Kasus Vina: Bebaskan Anak Saya, Dia Tak Bersalah

Jeritan Ibu Pegi Minta Bantuan Jokowi terkait Kasus Vina: Bebaskan Anak Saya, Dia Tak Bersalah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Ibu Pegi Setiawan, Kartini (48) meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera membebaskan anaknya.

Kartini memastikan Pegi hanyalah korban salah tangkap dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky.

Wanita asal Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon itu menyebut Pegi adalah tulang punggung keluarganya.

Karena itu, ia berharap sang buah hati bisa segera terbebas dari berbagai tuduhan terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky.


"Pegi tidak bersalah, dia tulang punggung kami. Saya mohon kepada Bapak Jokowi, bebaskan anak saya karena dia tidak bersalah," ucap Kartini, dikutip dari TribunJabar.id, Kamis (30/5/2024).

"Saya orang tidak punya, tidak mengerti apa-apa," ucapnya.


Dalam kesempatan itu, Kartini turut menyampaikan terima kasih kepada Jokowi yang ikut merespons kasus pembunuhan ini.

Ia berharap Jokowi dapat membantu keluarganya dari segala tuduhan.

"Saya merasa senang karena Pak Jokowi mau merespons," ucapnya.


"Semoga Pak Jokowi mau membantu keluarga yang tidak mampu ini untuk membebaskan anak saya dari semua tuduhan."

Kartini lantas mengatakan bahwa Pegi tidak berada di Cirebon saat pembunuhan Vina dan Eky berlangsung, 2016 lalu.


Kartini menegaskan anaknya kala itu tengah bekerja di Bandung.

"Saat itu Pegi tidak ada di Cirebon, dia sedang bekerja di Bandung," paparnya.

Terkait identitas Pegi, Kartini menjelaskan bahwa anaknya tidak pernah mengubah nama menjadi Robi.


Robi disebutnya adalah nama adik Pegi.

"Robi itu adiknya. Identitas Pegi tidak pernah diubah. Kabar bahwa identitasnya diubah-ubah itu bohong," katanya.

Sebelumnya, Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mengawal kasus tewasnya Vina dan Eky.

"Tanyakan kepada Kapolri saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul-betul dikawal," kata Jokowi saat ditemui seusai meninjau Pasar Lawang Agung di Musi Rawas Utara, Sumatera Utara, Kamis.

Jokowi juga meminta penuntasan kasus ini dilakukan secara transparan dan terbuka.

"Transparan, terbuka semuanya tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. kalau ada, Ya," katanya.

Saksi Bersumpah Pegi Tak Terlibat
Di sisi lain, seorang saksi bernama Ibnu berani disumpah demi membela Pegi.

Pria yang juga bekerja sebagai kuli bangunan itu memastikan Pegi bukan pelaku pembunuhan Vina dan Eky.

Ibnu menceritakan, malam pembunuhan Vina atau tepatnya pada 27 Agustus 2016, dirinya dan Pegi sedang bekerja di Bandung.

“Pegi sama saya pulang enggak pulang ke Cirebon. Berani sumpah. Saya berani karena Pegi memang ada di Bandung,” ujarnya.

“Saya datang ke Bandung, Pegi sudah ada duluan. Kita kerja bangun rumah Pak Agus di Rancamanyar,” imbuhnya.


Selama bekerja di Bandung, Ibnu dan Pegi tidur di sebuah bedeng yang terletak di sekitar lokasi proyek.

Seingat Ibnu, selama bekerja, Pegi tak pernah pulang ke Cirebon.

Ia ingat betul proyek tersebut rampung pada Desember 2016.

Pegi hanya mengirimkan uang ke ibunya yang berada di Cirebon, dengan cara menitipkan ke temannya yang pulang.

Ibnu juga mengaku ingat saat pembunuhan Vina berlangsung, Pegi dan rekan kerjanya lainnya masih berada di Bandung.

“Habis nganter kemudian kita pulang ke bedeng lagi. Malamnya Pegi beli sate, saya beli warteg, Kita makan bareng-bareng di bedeng, habis itu tidur,” ucapnya.

Demi membela Pegi, Ibnu mengaku siap disumpah dan mempertanggungjawabkan seluruh perkatannya di mata hukum.

“Pegi sama saya pulang bareng, sumpah, bener, enggak pulang ke Cirebon. Berani sumpah. Saya berani karena Pegi memang ada di Bandung,” tandasnya

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita