GELORA.CO - Di tengah maraknya aksi boikot terhadap produk terafiliasi Israel, Danone Aqua yang menjadi salah satu sasaran boikot berupaya membuat klarifikasi. Namun, upaya tersebut dilakukan dengan cara yang dinilai melanggar etika dengan mencatut nama Prof. Nadirsyah Hosen selaku cendekiawan Islam dan akademisi yang dipercayai mampu memberikan pandangan terhadap produk boikot.
Pelanggaran etika tersebut bermula dari berita ads alias konten artikel berbayar yang dipublikasikanoleh salah satu media online nasional pada 13 Mei 2024. Artikel tersebut mencatut nama Nadirsyah Hosen untuk kepentingan Danone Aqua tanpa seizinnya. Sontak Nadir menyampaikan protes karena tak pernah dihubungi oleh pihak Danone Indonesia dan Aqua serta tidak pernah diwawancarai oleh media online nasional tersebut. Nadir pun merasa dirugikan atas tindakan tersebut.
"Kutipan asal catut ini merugikan saya secara pribadi maupun profesional sebagai akademisi dalam isu sensitif di kalangan umat. Ini juga bisa mencederai identitas saya sebagai tokoh Islam yang selama ini dipercayai oleh umat, khususnya oleh kalangan Nahdlatul Ulama, melalui pendapat dan opini saya yang tersebar di sejumlah buku, artikel, ceramah, maupun medsos." ungkap Nadir di akun Instagram pribadinya, dikutip di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Ia pun meminta agar pihak Aqua, Danone Indonesia, dan media online nasional tersebut meminta maaf secara resmi dan menghapus namanya dalam konten artikel berbayar tersebut.
Menanggapi hal itu, Wakil Katib Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH. Taufik Damas menyesalkan sikap perusahaan yang disinyalir terafiliasi dengan Israel dengan mengambil pandangan mengenai produk-produk boikot yang akhirnya berdampak merugikan orang lain.
"Saya menyayangkan sikap gegabah mengutip pandangan orang apalagi seorang cendekiawan Muslim seperti Gus Nadir tanpa mewawancarai atau pemberitahuan, itu merupakan salah satu hal yang tidak etis dan pelanggaran," kata KH Taufik Damas dalam keterangannya yang diterima Inilah.com di Jakarta, Kamis (16/5/2024).
Lebih jauh dia juga menyampaikan dukungannya terhadap sikap Nadir, "Oleh sebab itu, saya mendukung Gus Nadir agar CNN Indonesia dan Danone Aqua untuk meminta maaf," tutur KH Taufik Damas.
Sumber: inilahinilah