Poltekkes Muaro Sijunjung Kota mengambil peran penting dalam mendukung pencegahan dan penurunan angka stunting melalui kegiatan edukasi perencanaan pernikahan bagi calon pengantin (catin). Kegiatan ini dirancang untuk mempersiapkan pasangan menuju pernikahan yang sehat, baik secara fisik maupun mental, guna memastikan kelahiran generasi yang bebas dari stunting. Dengan melibatkan mahasiswa, dosen, puskesmas, dan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat, Poltekkes berkomitmen menciptakan keluarga sehat sebagai fondasi pencegahan stunting di Muaro Sijunjung.
Stunting, atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan tahun 2023 menunjukkan bahwa prevalensi stunting nasional mencapai 21,6%, dengan faktor risiko seperti gizi buruk ibu sebelum dan selama kehamilan, serta pola asuh yang kurang optimal. Untuk itu, Poltekkes Muaro Sijunjung menyelenggarakan edukasi yang mencakup penyuluhan tentang gizi seimbang, kesehatan reproduksi, dan perencanaan keluarga. Calon pengantin diajarkan pentingnya memenuhi kebutuhan gizi sebelum kehamilan, seperti asupan zat besi, asam folat, dan protein, untuk mencegah anemia dan mendukung perkembangan janin yang sehat.
Kegiatan ini dilakukan melalui sesi interaktif, termasuk diskusi kelompok, simulasi perencanaan gizi keluarga, dan konsultasi kesehatan gratis. Mahasiswa Jurusan Gizi dan Kebidanan Poltekkes memberikan edukasi tentang menu harian berbiaya terjangkau yang kaya nutrisi, seperti olahan ikan, kacang-kacangan, dan sayuran lokal. Selain itu, pasangan diajarkan tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan pranikah, seperti tes hemoglobin dan skrining penyakit menular, untuk memastikan kondisi optimal sebelum memulai kehidupan berumah tangga. Edukasi juga mencakup perencanaan jarak kelahiran anak untuk mendukung kesehatan ibu dan anak.
Untuk menarik minat peserta, Poltekkes menggunakan media kreatif seperti infografis, video edukatif, dan booklet panduan pernikahan sehat. Kerja sama dengan KUA memungkinkan penyuluhan ini terintegrasi dalam sesi bimbingan pranikah, sehingga menjangkau lebih banyak calon pengantin. Kegiatan serupa di daerah lain, seperti program edukasi catin di Jawa Tengah, telah berhasil menurunkan angka anemia ibu hamil hingga 15%, yang berkontribusi pada penurunan stunting.
Melalui edukasi ini, Poltekkes Muaro Sijunjung Kota tidak hanya mempersiapkan calon pengantin untuk pernikahan yang sehat, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya gizi dalam pencegahan stunting. Dengan kolaborasi lintas sektor, Poltekkes berharap dapat menciptakan keluarga-keluarga sehat yang menjadi pilar generasi bebas stunting, mendukung visi Indonesia Emas 2045.