GELORA.CO - Pada bulan November 2024 rakyat Indonesia akan kembali pesta demokrasi.
Jika pada Februari mereka mengikuti Pilpres dan Pemilu, maka pada 27 November mereka akan mengikuti Pilkada Serentak.
Salah satu wilayah yang patut disorot adalah Pilkada Jawa Timur (Jatim), karena diprediksi mempertemukan dua orang kuat.
Salah satu calon yang dipastikan maju adalah Khofifah Indar Parawansa.
Sebagai petahana Khofifah akan maju bersama Emil Dardak, wakilnya saat ini.
Khofifah merasa cocok dengan Emil Dardak, sehingga kinerjanya bisa maksimal.
Menurut Khofifah, dia telah memiliki dukungan kuat untuk kembali maju dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.
Khofifah telah mengantongi dukungan dari empat partai politik yang pada Pemilu lalu tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pengamat Politik dari Archy Strategy, Radis Hadi mengatakan bahwa lawan sepadan Khofifah adalah sosok yang akan diusung PKB nanti. Pasalnya PKB merupakan partai yang meraih suara terbanyak di Jawa timur.
"Siapa lawan sepadan Khofifah di Jawa Timur? Selain Koalisi Partai Golkar, Gerindra dan NasDem, tentu akan dicari penantang khofifah dan paling terdekat adalah PKB pendulang suara terbesar di Jawa Timur di mana kita lagi menunggu siapa yang diusung PKB untuk melawan Khofifah," katanya saat dihubungi, Minggu, (12/5/2024).
Radis memprediksi dengan tingginya raihan suara pada Pemilu Legislatif 2024 lalu, PKB akan mengusung kadernya sendiri untuk bertarung di Pilgub Jatim.
Melihat tokoh yang ada di PKB sekarang ini menurutnya, hanya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang dinilai menjadi lawan sepadan Khofifah.
"Apakah ada yang akan diutus oleh Cak Imin pasca pemilihan presiden kemarin? Atau Cak Imin sendiri yang akan melawan khofifah di Jawa Timur?" ucapnya.
"Tentu ini akan menjadi suatu fragmetasi yang kuat di Jawa Timur, yang mana Khofifah akan mendapat lawan tangguh di Jawa Timur; Cak Imin Vs Khofifah," imbuhnya.
Radis menilai apabila Pilgub Jatim nanti mempertemukan Khofifah dan Cak Imin maka akan menjadi Pilkada paling sengit dibandingkan daerah lainnya.
Pasalnya kedua tokoh tersebut sama-sama memiliki dukungan yang kuat di Jatim.
"Ini jadi pertarungan sengit, dan apakah itu akan terjadi di panggung demokrasi Jawa Timur? Saya berharap itu akan terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menyatakan, ada tiga kluster partai politik yang akan mengusung dirinya maju kembali di Pilkada Jawa Timur 2024 mendatang.
Ketiga kluster itu terbagi mulai dari parpol yang sudah pasti mendukung, baru berkomunikasi hingga belum sama sekali komunikasi.
Adapun di kluster pertama kata dia, yakni partai politik yang berada di Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni PAN, Partai Demokrat, Gerindra dan Golkar.
"Posibility ada, jadi partai menurut saya kluster pertama fix bahwa partai-partai yang ada di dalam Koalisi Indonesia Maju sudah memberikan dukungan, itu kluster pertama," kata Khofifah kepada awak media saat hadir di acara Rakornas Pilkada PAN, di salah satu hotel di bilangan Kuningan, Jakarta, Jumat (10/5/2024).
Untuk kluster kedua kata dia, yakni partai politik yang sudah mulai menjalin komunikasi dengan dirinya, namun belum menyatakan secara resmi mendukung.
Kata dia, partai tersebut termasuk partai yang berada di luar KIM, termasuk PDIP dan PPP.
"Kluster kedua adalah partai-partai yang sudah membangun komunikasi, jadi PDIP, PSI, kemudian ada PPP, itu yang sudah membangun komunikasi," ucapnya.
Sementara, pada kluster ketiga kata dia, merupakan barisan partai politik yang sama sekali belum menjalin komunikasi dengan dirinya.
Kata dia, terhadap kluster partai politik ini, Khofifah akan menjalin solidaritas dan komunikasi yang lebih nantinya.
Hanya saja, Khofifah tidak membeberkan secara detail partai politik yang dimaksud tersebut.
"Kluster ketiga ini yang belum tersambung komunikasinya, jadi secara sah ini kluster pertama harus dibangun solidaritasnya semaksimal mungkin, karena ini bagian dari proses di mana kami bersiap untuk masuk pada periode yang kedua untuk Pilgub Jawa Timur ini," tuturnya.
Sementara itu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, masih merahasiakan calon yang akan diusung partainya untuk melawan Khofifah.
Dia khawatir nantinya sosok itu diketahui rivalnya.
"Siapa dia? Ini masih rahasia nanti kalau bocor ketahuan khofifah bahaya," ujarnya.
"Jangan dipancing soal nama, pokoknya rahasia, akan diumumkan pada waktu yang tepat," imbuhnya di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (29/4/2024).
Cak Imin mengatakan bahwa dalam mengusung calon gubernur di Jatim nanti, PKB akan mempertimbangkan faktor ketokohan.
Selain ketokohan Cak Imin menekankan perlunya mesin politik untuk memenangkan Pilgub Jatim nanti.
Sehingga kerja sama dengan parpol lain untuk membentuk poros koalisi tetap dibutuhkan.
"Tentu kita tetap butuh koalisi," ujar Wakil Ketua DPR RI itu.
"Harus siap lah (lawan petahana), (PKB) partai pemenang (pileg di Jawa Timur)," pungkasnya.
Sumber: wartakota