Ada Banyak Faktor yang Bikin Prabowo Ogah-ogahan Lanjutkan IKN

Ada Banyak Faktor yang Bikin Prabowo Ogah-ogahan Lanjutkan IKN

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Ada Banyak Faktor yang Bikin Prabowo Ogah-ogahan Lanjutkan IKN

GELORA.CO -
Pegiat media sosial Tonanda Putra mengungkapkan bahwa ada banyak faktor yang membuat Presiden terpilih Prabowo Subianto seperti tidak mau melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Salah satu faktornya adalah masalah pembiayaan, menurut Tonan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terkuras untuk mewujudkan program makan siang gratis, sehingga Prabowo Subianto akan menyetop pembiayaan IKN dari jalur tersebut dan memindahkannya melalui investor.

"Ada banyak faktor yang bikin Prabowo ogah-ogahan, pertama, Prabowo akan stop pembiayaan IKN dari APBN, karena APBN akan terkuras untuk program makan siang gratis, jadi pembiayaannya harus mengandalkan investor," ucapnya, dikutip populis.id dari YouTube 2045 TV, Rabu (8/5).

Sementara itu, mantan Gubernur Bank Indonesia 1993-1998 sekaligus Ketua Dewan Penasehat Partai Gerindra, Prof. Soedrajad Djiwandono mengungkapkan pandangannya mengenai sejumlah program Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, seperti makan siang gratis hingga pembangunan IKN di Kalimantan Timur.

Ia berpendapat bahwa makan siang gratis merupakan program yang penting untuk mengatasa permasalahan gizi di Indonesia, seperti stunting. "Saya kira iya, masalah stunting itu sesuatu yang benar-benar terjadi di masyarakat kita dan kita tidak bisa memperbaikinya jika sudah terlambat," kata Soedrajad dalan program ROSI Kompas TV, Kamis (28/3/2024), dikutip dari Kompas TV.

Kemudian ketika ditanya mengenai IKN, Soedrajad mengatakan jika belum mampu maka sebaiknya tidak dilakukan, karena banyak yang harus dibangun. "Ya kalau untuk itu ya belum dong, karena yang harus dibangun begitu banyaknya, mulai dari nol, kok," ucapnya.

"Memang kondisi Jakarta makin enggak enak dan seterusnya, cuman kita harus mampu hidup di sana sebelum betul-betul punya kemampuan membangun IKN sampai selesai," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia merasa program makan siang gratis yang akan memakan dana sebesar Rp450 triliun setiap tahunnya lebih penting dikerjakan demi membangun Indonesia untuk generasi mendatang.

"Makan siang gratis lebih penting untuk saya, karena ini (untuk) generasi yang akan datang membangun Indonesia, kok. Kalau punya penduduk banyak tapi bodoh-bodoh kan sebuah masalah. Saya sangat yakin soal itu," pungkasnya.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita