Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi: Jalur Kabupaten Agam-Tanah Datar Tidak Dapat Dilalui

Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi: Jalur Kabupaten Agam-Tanah Datar Tidak Dapat Dilalui

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Banjir lahar dingin Gunung Marapi, Sumatra Barat menggenangi beberapa nagari, Jumat (4/5/2024).

Berbagai video dan foto mengenai banjir lahar dingin tersebut mulai beredar di media sosial sekitar pukul 16.00 WIB.

Postingan yang beredar berasal dari warga di Nagari Bukik Batabuah, Sungai Pua, dan Batu Palano di wilayah Kabupaten Agam.

Baca juga: Minggu Malam Gunung Marapi Erupsi, Ada Dentuman Keras Getarkan Rumah Warga dan Tempat Ibadah

Dalam sebuah video Brigadir Hary Eko dari Satlantas Polres Padang Panjang melaporkan untuk Aia Angek X Koto tidak bisa dilewati karena ada banjir lahar dingin.


"Dihimbau kepada pengemudi diharapkan untuk mencari jalan alternatif dari arah Bukittinggi ataupun arah Padang Panjang," ucapnya.

Sementara itu jalan alternatif yang menghubungkan Baso Kabupaten Agam dan Koto Baru Kabupaten Tanah Datar melalui Sungai Pua dilaporkan tidak dapat dilalui oleh kendaraan karena beberapa titik telah terputus dan terendam air yang diduga mengandung lahar dingin.

Warga berhamburan keluar

Ribuan warga di kawasan Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat berhamburan keluar karena terjadi banjir bandang, Jumat (5/4/2024).

Banjir bandang tersebut diduga merupakan lahar dingin Gunung Marapi.


Hal itu tampak dari air yang berwarna coklat gelap seperti bercampur abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi.


Diki, salah seorang warga mengatakan banjir bandang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

"Tadi air memang juga sudah besar, tapi belum meluap. Tapi ternyata malah tambah besar hingga menyebabkan galodo secara tiba-tiba," jelasnya.

Akibat banjir bandang merendam sebagian rumah dan bangunan warga dan tampak juga aliran air yang tumpah ke jalan utama sehingga membuat arus lalu lintas terputus.

Situasi ini menyebabkan kerugian besar bagi penduduk setempat, dengan sebagian besar rumah tergenang air dan terancam kerusakan.


Tidak hanya itu, terlihat di jalanan yang dipenuhi oleh lumpur. Kendaraan terjebak di tengah genangan air, dan akses transportasi menjadi terhambat.

Selain itu, warga yang terkena dampak langsung terlihat sibuk membersihkan rumah mereka dari lumpur yang masuk. Mereka berusaha keras untuk memulihkan keadaan meskipun dalam situasi yang sulit.

Di tengah kejadian banjir bandang, warga juga terlihat aktif mendokumentasikan kejadian tersebut. Mulai dari merekam video hingga mengambil foto, mereka berbagi pengalaman dan situasi yang mereka alami melalui media sosial.

Hal ini tidak hanya sebagai upaya untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat luas, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap situasi yang mereka hadapi.

Hingga berita ini diturunkan, tim TribunPadang.com masih berada di lokasi untuk mengetahui total dan korban jiwa yang terdampak

Sumber: Tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita