Pentolan PKS Depok Murka Temukan Kasus Diduga Pencurian Suara, Sebut-sebut Nasdem

Pentolan PKS Depok Murka Temukan Kasus Diduga Pencurian Suara, Sebut-sebut Nasdem

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Pentolan PKS Depok Murka Temukan Kasus Diduga Pencurian Suara, Sebut-sebut Nasdem


GELORA.CO - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok menemukan adanya dugaan penggelembungan suara yang disinyalir dilakukan oknum PPK atau Komisi Pemilihan Umum (KPU) melalui aplikasi Sirekap Pemilu 2024. 

"Kami DPD (Dewan Pimpinan Daerah) PKS punya data lengkap C1 salinan dari semua TPS dan saksi yang kuat," kata Ketua DPD PKS Kota Depok, Imam Budi Hartono melalui keterangan tertulisnya pada Selasa, 5 Maret 2024.

Menurutnya, jika ada pihak yang mencoba merubah-ubah Sirekap harus diselesaikan di tingkat PPK dan KPU. 

"Kalau sudah ke MK sudah susah," ujarnya. 

Imam Budi Hartono mengancam, PKS bakal melaporkan adanya dugaan kecurangan terkait permainan suara tersebut.

"Kita akan laporkan penyelenggara pemilu yang nakal membela kandidat tertentu ke dewan kehormatan penyelenggara pemilu," tegasnya.  

Lebih lanjut ia kemudian mengimbau pada sejumlah saksi PKS yang berjaga di KPU agar berhati-hati dan sigap terhadap adanya dugaan kecurangan ini.

"Untuk saksi PKS di KPU Depok agar berhati-hati dan sigap terhadap kecurangan yang TSM (terstruktur, sistematis, dan masif) yang disinyalir dikerjakan oleh oknum pihak penyelenggara pemilu dan dibantu oleh pihak keamanan," ujarnya.  

Imam lantas menyebut, pihaknya telah menemukan beberapa dugaan bukti kecurangan TSM itu, salah satunya mengarah pada suara Partai NasDem. 

"Tadi malam ada ditemukan penggelembungan suara NasDem sebesar 2.500 suara di Kecamatan Sukmajaya, Depok. Alhamdulilah baru saja habis sholat subuh tim saksi PKS berhasil koreksi," katanya.

Kemudian, masih kata Imam, pihaknya juga menemukan kejadian serupa di Kecamatan Sawangan. 

"Sudah ada diduga  pengelembungan suara NasDem untuk DPR RI, di Kelurahan Kedaung 153 suara, Sawangan Baru 177 suara dan Pengasinan 250 suara. Untuk kelurahan lain belum dihitung. Mereka ambil suaranya dari suara tidak sah, sementara itu yang bisa saya laporkan."

Temuan ini, kata Imam, telah mencederai sistem demokrasi di Indonesia.

"Ini mencederai demokrasi, tuntut dan tuntaskan perhitungan di tingkat PPK dan KPU. Laporkan oknum penyelenggara pemilu yg melakukan ini," ujarnya. 

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita