Militer Israel mengaku mengira dua orang itu membawa granat berpeluncur roket (RPG) sehingga dijatuhi bom.
Sebelumnya, rekaman pengeboman kedua orang tersebut dipublikasikan sendiri oleh militer Israel.
Dalam narasi video, Israel mengklaim dua orang itu adalah milisi dan salah satunya membawa RPG.
Tetapi, klaim Israel itu kemudian terbukti keliru. Kedua orang itu ternyata dalam perjalanan pulang usai mengambil bantuan pangan.
"Pihak militer (Israel) meminta maaf atas kesalahan ini," demikian pernyataan juru bicara militer Israel dikutip Anadolu, Rabu (13/3/2024).
"Ketika video tersebut dipublikasikan, sepeda yang dituntun seseorang itu ditonjolkan, yang mana dikira sebagai RPG," imbuhnya.
Militer Israel mengaku akan menyelidiki kejadian salah tembak tersebut. Militer Israel pun berdalih tempat serangan itu adalah zona tempur aktif sehingga rawan salah tembak.
Sebelumnya, peneliti di organisasi Euro-Mediterranean Human Rights Observatory, Mohamed Qariqa menyatakan bahwa kedua orang itu dalam perjalanan pulang usai mencari bantuan di tengah blokade Israel.
Satu orang tewas dan satu orang terluka dalam insiden tersebut.
Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel telah membunuh setidaknya 31.341 orang di enklav tersebut.
Lebih dari setengah korban serangan Israel adalah anak-anak dan perempuan.
Lebih dari 73.134 orang juga terluka akibat serangan Israel di Gaza. Lebih dari 8.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan. []