Nah, Lho! Bawaslu Sebut Potensi Kerusuhan Pilkada 2024 Lebih Besar

Nah, Lho! Bawaslu Sebut Potensi Kerusuhan Pilkada 2024 Lebih Besar

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Nah, Lho! Bawaslu Sebut Potensi Kerusuhan Pilkada 2024 Lebih Besar


GELORA.CO - Mendekati masa Pilkada 2024 pada November mendatang, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyebut potensi kerawanan justru lebih besar dibandingkan Pilpres lalu.

"Karena di tingkat daerahnya sering konflik ya. Kerusuhan tuh selalu ada," kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja seperti dikutip, Jumat, 16 Maret 2024.

Ia mengatakan, potensi kerusuhan itu dikarenakan adanya persaingan yang sangat tinggi antar calon kepala daerah di masing-masing daerah Indonesia.

"Bisa lebih ramai pilkada (laporan pelanggarannya) karena semua calon kepala daerah akan bersaing. Itu yang akan kita hadapi pada beberapa bulan ke depan," katanya beberapa waktu lalu.

Ia berharap, pihaknya dapat terus bersinergi dengan TNI, Polri, dan kejaksaan selama tahapan Pemilu 2024 berlangsung, termasuk Pilkada 2024 mendatang.

Bagja menjelaskan, sinergi tersebut diperlukan untuk menghadapi angka kerawanan Pilkada 2024 yang berpotensi lebih besar dibandingkan Pilpres 2024.

Sementara, Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengatakan pihaknya telah melakukan persiapan untuk pelaksanaan Pilkada 2024.

Meski saat ini, kata Lolly, proses rekapitulasi Pemilu 2024 masih sedang berlangsung.

"Persiapan kami adalah, pertama, bagi mereka (Bawaslu daerah) yang sudah selesai pemilunya agar bersiap untuk PHPU (perselisihan hasil pemilihan umum), tetapi di saat yang sama mereka juga harus sudah berpikir bagaimana pemilihan kepala daerah ini berjalan, terutama untuk menyiapkan jajaran ad hoc," kata Lolly.

Ia menjelaskan, persiapan tersebut harus dilakukan secara bersamaan dengan evaluasi pelaksanaan Pemilu 2024.

"Kedua, kami tentu mengambil pelajaran dari Pemilu 2024 ini. Ada banyak hal yang kemudian harus dilakukan mitigasi lebih awal lagi, lebih kuat lagi, karena berkaca dari peristiwa pemilu," katanya.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita