Hujan interupsi pun berdatangan saat pembukaan masa sidang paripurna DPR RI tersebut.
Salah satunya dari anggota DPR RI Aria Bima.
Aria Bima mengungkapkan bahwa pimpinan DPR perlu mengambil sikap terkait situasi politik yang terjadi akhir-akhir ini.
Sebab, situasi elektoral dalam Pemilu 2024 berada dalam kondisi yang tidak menyenangkan. Bahkan, budayawan dan rohaniawan sudah mengingatkan situasi tersebut agar Pemilu 2024 berjalan baik.
Karena itu, pimpinan DPR RI perlu segera menyikapi hal tersebut dengan langkah-langkah politik.
Mulai penyikapan di komisi-komisi, hak interpelasi ataupun hak angket.
"Agar situasi saat ini diberikan koreksi agar ke depan kita berjalan lebih baik lagi," kata Aria Bima.
Sebab, dalam Pemilu 2024, ia melihat fungsi kontrol DPR seperti tak terlihat.
"DPR RI seperti kehilangan taring, DPR RI seperti kehilangan Marwah, dan sejak awal sudah terlihat seperti itu," katanya.
Dalam kesempatan kemarin, Aria Bima juga mengungkapkan hal lain.
Di antaranya prediksi kelangkaan beras. Sebab, beberapa negara mulai menutup keran ekspor.
Apalagi prediksi produksi beras nasional bisa dinikmati pada Mei mendatang.
Kondisi prediksi kelangkaan beras tersebut bisa berdampak pada krisis sosial, dan bahkan tidak mungkin krisis politik.
Belum tuntas, bicara hal tersebut, mic Aria Bima tiba-tiba mati. Sehingga tidak jelas apa yang diungkapkan politikus senior itu dalam rapat tersebut.
Dalam sidang paripurna itu isu hak angket pun terus mengemuka.
Beberapa anggota DPR dari PKS dan PKB melontarkan isu tersebut. (*)
Sumber: sapanusa