Band pop ini menyebut militer AS dan perusahaan-perusahaan tersebut memasok senjata yang digunakan Israel membunuh masyarakat Palestina. Reality Club pun mengaku mundur karena tak mau diasosiasikan dengan pihak yang terlibat genosida Palestina.
"Tampil di SXSW selalu menjadi impian kami sejak lama. Kenangan terbaik kami sebagai band adalah ketika diundang (ke SXSW) pada 2020, sebelum dibatalkan karena pembatasan Covid. Ketika kami diundang lagi pada 2024, kami menjadwalkan tur Amerika Utara sesuai festival tersebut," demikian pernyataan Reality Club melalui akun media sosial X band itu, Kamis (15/3/2024).
"Namun, nurani kami tidak mengizinan kami tampil di SXSW di Austin pada 14 dan 15 Maret 2024. Kami menolak diasosiasikan dengan organisasi-organisasi yang terlibat genosida di Palestina."
Meskipun membatalkan penampilan di SXSW, Reality Club mengumumkan bahwa tur Amerika Utara mereka tetap akan berlanjut.
Puluhan musisi dan artis diketahui mundur dari SXSW belakangan ini sebagai protes atas sponsor festival yang terkait operasi militer Israel di Gaza. Per Rabu (13/3), setidaknya sudah ada 80 artis yang memutuskan mundur dari SXSW.
Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel telah membunuh setidaknya 31.341 orang di enklave tersebut. Lebih dari setengah korban serangan Israel adalah anak-anak dan perempuan.
Lebih dari 73.134 orang juga terluka akibat serangan Israel di Gaza. Lebih dari 8.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
Sumber: kompas