Menurutnya, banyak orang hanya melihat istana dari sisi gemerlapnya saja. Padahal, istana juga memiliki sisi gelap.
Megawati menjelaskan, saat dibesarkan di Istana Kepresidenan, ia melihat banyak lampu yang menerangi tiap sudut istana. Namun, ada juga lorong-lorong gelap nan suram yang tidak mendapat cahaya.
Fakta itulah mengilhami Megawati membuat istilah 'sisi gelap istana'. Sisi gelap yang dimaksud Megawati yakni soal kekuasaan.
Menurut Megawati, seorang pemimpin harus tahan banting, karena tak sedikit orang yang punya niat tidak baik ingin dekat dengan kekuasaan.
"Saya mengalami tinggal di Istana. Bukannya sombong, semua lahir di Istana, itulah kehidupan kami. Waktu itu kan saya jadi melihat, oh kekuasaan itu ternyata sangat membius," ujar Megawati dalam wawancara eksklusif di program ROSI KOMPAS TV, Kamis (8/2/2024).
"Makna itu saya pakai supaya mudah bahwa menjadi pemimpin itu harus tahan banting. Karena banyak juga orang yang ingin dekat (kekuasaan) itu sebenernya niatnya tidak baik," sambung Megawati.
Megawati menambahkan, saat tinggal di Istana, banyak orang yang ingin bertemu dengan ayahnya, Presiden Soekarno. Ia juga masih mengingat saat Presiden Soekarno dijadikan presiden seumur hidup.
Namun, saat Soekarno lengser dari kursi presiden pada 20 Februari 1967, orang-orang yang menemui dan mendorong Bung Karno sebagai presiden seumur hidup, tidak muncul lagi.
"Jadi juga selalu harus ingat, jangan lihat ke atas terus, tapi ke bawah. Itu saya rasakan dan saya lihat bagaimana bapak saya dibegitukan," ujar Megawati.
Istilah 'sisi gelap Istana' ini pun pernah diungkap Megawati saat memberi arahan kepada para kader PDI-P dalam penutupan Rakernas II di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).
Megawati menyebut sisi gelap Istana terutama akan tampak jika sebuah sistem pemerintahan tak dijalankan dengan baik, dan hanya mementingkan kekuasaan.
"Jadi Istana itu jangan dilihat gemerlapnya, saya rasakan. Di situ juga ada sisi gelapnya. Kenapa? Ya kalau tidak dijalankan dengan baik sebuah pemerintahan itu karena intinya berkuasa saja," ujar Mega dalam pidatonya.
Sumber: kompas