Rocky Gerung mengatakan isu koalisi AMIN dengan Ganjar-Mahfud bertujuan untuk membangun opini publik bahwa Pemilu 2024 akan berlangsung curang, serta untuk memastikan kesetujuan publik mengenai penggabungan keduanya demi mencegah kecurangan.
"Saya kira itu dalam upaya untuk membangun opini publik bahwa Pemilu ini curang, jadi sebetulnya upaya pertemuan-pertemuan setengah kamar antara PDIP dan AMIN dengan Anies Cs itu untuk dapat kepastian bahwa publik setuju kalau mereka bergabung untuk mencegah kecurangan," ungkapnya.
"Bahwa di ujungnya tentu ada masalah-masalah lain, tapi itu minimal yang bisa dilakukan adalah kasih sinyal," sambung ahli filsafat itu, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (17/1).
Seperti diketahui, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto mengaku pihaknya terbuka untuk membentuk poros baru dengan kubu AMIN jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
Hasto menyampaikannya sekaligus untuk merespons komunikasi Ganjar-Mahfud dengan AMIN belakangan ini, termasuk komunikasi dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani pasca debat Pilpres ketiga pada Minggu (7/1/2024).
"Tentu saja kami sangat welcome apa yang disampaikan Mbak Puan, dengan salaman dengan Pak Anies ini menunjukkan hal yang kontradiktif dengan Pak Prabowo yang tidak mau salaman dengan Pak Anies," kata Hasto di Jakarta Selatan, Jumat (12/1) dikutip dari CNN Indonesia.
Lebih lanjut, ia pun mengkritik sikap capres nomor urut dua Prabowo Subianto setelah debat capres-cawapres yang tampak meluapkan amarah untuk menyindir Anies pada sejumlah kesempatan.
"Bahkan bagi Pak Prabowo debat belum selesai, maka kemudian dia mengatakan goblok tolol. Itu yang seharusnya tidak boleh disampaikan oleh pemimpin. Kata-kata yang menggelorakan suatu semangat juang bukan kata-kata makian seperti yang disampaikan Pak Prabowo," tandasnya.
Sumber: populis