Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi, Timnas AMIN: Cocok Meniru Jokowi

Prabowo Mau Impor 1,5 Juta Sapi, Timnas AMIN: Cocok Meniru Jokowi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Juru bicara Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) M. Ramli Rahim tak merasa heran terhadap insiatif calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto bakal mengimpor sapi dari India untuk menjalankan programnya. Pasalnya, kata Ramli, Prabowo meniru jejak Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang kerap mengimpor. 

"Memang beliau melanjutkan program Jokowi yang memang lebih banyak impor, lebih banyak mengandalkan luar negeri," kata dia saat dihubungi via WhatsApp, Jumat, 5 Januari 2024. 

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan akan mengimpor 1,5 juta ekor sapi perah untuk merealisasikan program susu gratis bagi anak sekolah. Ia meyakini Prabowo adalah sosok yang cocok dalam melanjutkan hal yang dilakukan Presiden Jokowi dalam hal impor. Bahkan, kata Ramli, persoalan tenaga kerja pun impor. "Jadi cocoklah beliau melanjutkan program Pak Jokowi," katanya. 

Menurut Ramli, hal inilah yang membuat Prabowo dan Anies berbeda. Ramli mengklaim capres Koalisi Perubahan itu sangat fokus memberdayakan sumber daya dalam negeri, baik manusia maupun sumber daya alam. Ramli mencontohkan pembangunan Jakarta Internasional Stadion (JIS) yang 100 persen dibangun oleh anak bangsa.

Ramli juga mengklaim Anies mendukung pemberdayaan dalam negeri lainnya. Ramli mengatakan ketika Jakarta butuh beras, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak menggunakan solusi impor. Namun Anies mencari sumber daya petani paling dekat dengan Jakarta. 

"Bukan mencari impor beras tapi justru bekerja sama dengan petani-petani yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata dia

Ramli mengatakan dari gambaran itu masyarakat bisa membaca bahwa siapa yang memberdayakan sumber daya dalam negeri. "Komitmen AMIN memang bagaimana memberdayakan petani memberdayakan peternak pemberdayaan nelayan dan sebagainya sehingga memaksimalkan peternakan dalam negeri dan menghadapi segala upaya yang menghambat pertumbuhan. Sehingga bisa menghasilkan susu bisa menghasilkan daging dalam negeri," katanya.

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita