Penyebabnya, kata Jokowi, Prabowo Subianto dalam forum debat terbuka Minggu, 7 Januari 2024 di Istora Senayan itu, dicecar habis-habisan oleh Anies Baswedan Ganjar Pranowo.
Presiden Ketujuh Republik Indonesia itu menilai format debat capres selanjutnya harus diperbaiki lebih baik lagi.
"Saya kira akan banyak yang kecewa, sehingga debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan, harus ada rambu-rambu yang perlu diperhatikan untuk debat selanjutnya.
Ayah dari Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep itu menginginkan alur perdebatan Anies, Prabowo dan Ganjar hidup dan berbobot.
"[Harus] ada rambu-rambu sehingga [debatnya] hidup," jelas Jokowi.
Penyebab Publik Kecewa
Jokowi sebelumnya menjelaskan penyebab publik akan kecewa dengan hasil debat capres ketiga 2024, karena dua capres menyerang satu capres.
Prabowo yang masih menjabat Menteri Pertahanan Indonesia, menjadi bulan-bulanan bagi Anies dan Ganjar.
Anies sejak debat dimulai sudah lebih frontal menyinggung adanya permasalahan di Kementerian Pertahanan.
Dari segmen satu dan segmen dua, panggung debat capres ini awalnya hanya terlibat Anies dan Prabowo saling lantang.
Kemudian Ganjar pada akhirnya mengkritisi banyak hal terkait permasalahan pertahanan yang sudah dipimpin Prabowo selama 4 tahun terakhir.
Menurut Jokowi, perdebatan kali ini keluar dari konteks apa yang seharusnya diperdebatkan.
Jokowi menilai seharusnya pembahasan yang perlu diperdebatkan adalah masing-masing visi dan misi capres.
"Saling menyerang nggak apa-apa selagi itu kebijakan, policy, visinya yang diserang," kata Jokowi saat kunjungan kerjanya di Serang, Banten, Senin, 8 Januari 2024.
Namun menurutnya, Debat Capres 2024 ketiga semalam, Minggu, 7 Januari 2024, terindikasi saling menjatuhkan personal.
Jokowi menegaskan, Debat Capres seperti itu sama sekali kurang baik dan tidak mengedukasi publik.
"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," bebernya.
Seperti diketahui, Anies punya beberapa pertanyaan cukup menohok kepada Prabowo.
Salah satunya terjadinya ketimpangan ekonomi antara Menteri dengan tentara Indonesia (TNI).
"Separuh dari tentara kita tidak punya rumah dinas, sedang Menterinya memiliki 340 ribu hektare lahan," kata Anies.
Anies juga menyinggung bahwa Prabowo telah berkompromi masalah etik kepemimpinan.
Dua hal disinggung Anies, yakni soal pengadaan alutsista senilai Rp 700 triliun yang diduga melibatkan orang dalam.
Akan tetapi peralatan perang seperti pesawat tempur yang dibelanjakan adalah jet tempur bekas.
Ini pun menjadi sorotan Ganjar ketika debat tanya jawab secara langsung.
Selain itu, Anies pun mempermasalahkan etik kepimpinan Prabowo yang disebutnya telah berkompromi usai keputusan Mahkamah Konstitusi sudah final.
Menurut Anies, faktanya Gibran Rakabuming Raka alias Gibran, menjadi calon wakil presiden, kendati cacat secara hukum konstitusi.
Tak kalah menarik, Ganjar saat ditanya oleh Anies bagaimana nilai skor kinerja Kemenhan dalam 5 tahun terakhir ini.
Ganjar dengan lugas menjawab skornya 5. Ganjar menilai anggaran Rp 700 triliun untuk pengadaan alutsista sangat ceroboh.
"Apalagi yang dibelanjakan adalah pesawat bekas, ini membahayakan tentara kita.
"Kalau bicara skala prioritas, saya akan fokus dengan strategi pertahanan di laut.
"Mereka butuh sonar, radar dan navigasi dengan teknologi canggih. Masalah kelautan di Cina Selatan sangat serius bagi kita," ujar Ganjar.
Sumber: disway