Hal ini menurutnya bukan tanpa alasan, mantan wakil presiden tersebut dikenal sebagai tokoh nasional yang memiliki basis pendukung dalam sejumlah wilayah dari Indonesia. Keberadaan basis pendukung yang solid merupakan aset berharga dalam meraih dukungan pemilih, terutama dalam situasi pemilihan yang berlangsung sangat ketat.
Kedua, dukungan dari seorang mantan Wakil Presiden seperti JK memberikan tambahan legitimasi kepada pasangan AMIN.
"Dalam dunia politik, citra dan legitimasi kandidat memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi pemilih yang masih ragu-ragu dan belum memutuskan pilihan (swing voters dan undecided voters)," ujarnya dilansir pada Jumat (22/12).
Ketiga kata Fahrus, dukungan dari tokoh berpengaruh seperti JK dapat membantu memperkuat persepsi bahwa pasangan AMIN memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang diperlukan untuk memimpin negara.
JK dikenal sebagai seorang mediator ulung dan telah terlibat dalam upaya mediasi dalam berbagai konflik politik di Indonesia. Kemampuannya untuk memfasilitasi dialog antara berbagai pihak telah membantu mencapai kesepakatan politik penting yang berkontribusi pada stabilitas negara.
"Ini mencerminkan kepemimpinan yang dapat diandalkan dalam menangani konflik politik dan SARA,"imbuhnya.
Dukungan dari partai politik yang pernah berkaitan dengan sosok tersebut juga dapat membawa sumber daya dan infrastruktur politik yang signifikan ke dalam kampanye AMIN. Hal ini termasuk akses ke basis pemilih dan sumber daya finansial yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan.
"Dukungan dari tokoh berpengaruh seringkali dianggap sebagai panduan dalam memilih kandidat, dan hal ini dapat membantu memperkuat citra sebagai kandidat yang dapat diandalkan dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa,"pungkasnya.
Sumber: wartaekonomi