Anies Baswedan: Kita Harus Berani Jujur, Berapa Jumlah Kemiskinan Sesungguhnya di Indonesia

Anies Baswedan: Kita Harus Berani Jujur, Berapa Jumlah Kemiskinan Sesungguhnya di Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Kemiskinan di Indonesia sulit dientaskan jika data kemiskinan direkayasa agar tidak terlalu banyak. Untuk itu, bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, mendorong agar pihak-pihak terkait berani jujur menampilkan angka kemiskinan yang sesungguhnya.

Awalnya, Anies merespons pertanyaan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Anies, lebih baik pertumbuhan ekonomi tidak terlalu tinggi, akan tetapi pemerataan ekonomi terjadi di seluruh Indonesia.





"Harus ada kemauan untuk mengoreksi data-data yang kita miliki," kata Anies dalam acara diskusi bertajuk "Unhas Indonesian's Leaders Talk Anies Baswedan" di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Minggu (24/9).

Anies mengatakan, data terkait gini ratio harus dikoreksi agar ketimpangan di Indonesia benar-benar bisa diatasi. Mengingat saat ini, gini ratio dihitung dengan cara membandingkan pengeluaran, bukan membandingkan pendapatan.

"Ya kalau pengeluaran dibandingkan, maka paling kaya dan paling miskin gap pengeluarannya kurang lebih sama. Tapi kalau kita membandingkan pemasukan, maka kita akan menyaksikan negeri ini sesungguhnya jauh lebih timpang daripada gini ratio yang sekarang kita miliki," terang Anies.

Untuk itu, Anies meminta para ekonom dapat menghitung gini ratio dengan menghitung pendapatan, bukan pengeluaran.

Selanjutnya terkait dengan kemiskinan, kata Anies, data kemiskinan Indonesia sebanyak 30 juta sesungguhnya problematik dibandingkan dengan seluruh dunia.

"Kita menakar supaya jumlah yang miskin itu tidak terlalu banyak. Nah kalau begitu caranya, maka sampai kapanpun kita tidak akan pernah mengentaskan kemiskinan. Ini harus dilakukan revisi, koreksi, sehingga kita berani jujur berapa jumlah kemiskinan sesungguhnya yang ada di Indonesia," pungkas Anies.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita