Merasa Dikhianati, Pendukung Prabowo di Garut Belot Usung Anis Baswedan Jadi Presiden

Merasa Dikhianati, Pendukung Prabowo di Garut Belot Usung Anis Baswedan Jadi Presiden

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Sebagian pendukung Prabowo di Kabupaten Garut, Jawa Barat, berpindah haluan pada pesta demokrasi kali ini. Mereka lebih memilih untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada 2024 nanti.

Alasannya karena mereka kecewa dengan hasil perjuangan yang telah dilakukan sebelumnya. Bahkan mengaku dikhianati atas dukungan yang telah dilakukan pada Pemilihan Presiden sebelumnya. 

"Kami dibilang kardun karena yang diperjuangkan duduk di kursi (Mentri). Jangan khianati kami untuk yang kedua kalinya," ujar Ketua Forum Ka'bah Membangun (FKM) Kabupaten Garut, KH Abdurrahman Qudsy,, dihadapan Anis Baswedan saat kunjungan di Gedung Intan Balarea Garut, Senin 1 Mei 2023.


Karena itu para tokoh dan ulama di Garut telah berkomitmen untuk mengusung Anis Baswedan. Anis harus jadi petugas umat untuk membela kepentingan rakyat lebih baik lagi.


Pada setiap kali pemilihan presiden, Prabowo selalu menang di Kabupaten Garut. Perolehan suara Prabowo di Garut pada 2014 dan 2019 mencapai lebih dari 70 persen dari jumlah pemilih 1,5 juta. Sementara Presiden Joko Widodo hanya mendapatkan suara 28 persen.

Wakil Bupati Garut yang juga Ketua Partai PKS, Helmi Budiman, optimis suara Anis Baswedan di daerahnya akan mendapatkan kemenangan. Alasannya karena didukung oleh pengusung Prabowo sebelumnya. 


"Ini satu modal kita, karena pendukung Pak Prabowo sebelumnya sekarang ada di Pak Anis," ujar Helmi, Selasa 2 Mei 2023.


Tak hanya itu suara Anis Baswedan di Garut juga akan disumbang dari kalangan bawah atau Grassroots yang tidak sejalan dengan kebijakan Partai, seperti simpatisan dan konstituen Partai Golkar, PPP dan PAN.

Karena itu, Helmi mengaku dalam waktu dekat ini akan melakukan konsolidasi dengan partai pendukung yakni Demokrat, PKS dan Nasdem, untuk melakukan langkah kongkretnya ke depan. 

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita