Drama Tiga Babak Kritikan BEM UI Soal Jokowi Milik Parpol Bukan Rakyat

Drama Tiga Babak Kritikan BEM UI Soal Jokowi Milik Parpol Bukan Rakyat

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) kembali menyampaikan kritiknya. Kali ini BEM UI mengkritik Presiden Joko Widodo karena dianggap berpihak kepada partai politik lebih daripada kepada rakyat.

Kritik tersebut berkaitan dengan Pemilu 2024 dan BEM UI menganggap adanya kecenderungan Jokowi terhadap calon tertentu. Kritik itu disampaikan melalui akun Twitternya @BEMUI_Official. 

Berkenaan dengan hal tersebut berikut sederet babak drama kritikan BEM UI soal Jokowi milik Parpol selengkapnya.


Isi Kritikan : Jokowi lebih pilih parpol, tidak adil terhadap semua capres

Melalui akun Twitter tersebut, BEM UI menegaskan bahwa sebagai seorang presiden, Jokowi hendaknya memposisikan diri untuk memprioritaskan rakyat. 


"Sebagai kader partai pilihan rakyat, seorang presiden harus mampu memposisikan diri secara etika politik, apakah harus melayani rakyat atau melayani partai," protes BEM UI, Minggu (21/5/2023).

Selain itu, BEM UI juga menyampaikan hendaknya Jokowi sebagai sosok yang berpengaruh itu wajib memberikan kesempatan yang sama kepada setiap calon. Jokowi hendaknya mengedepankan gagasan, bukan citra.


“Selaku pemegang potensi yang besar dalam perdagangan pengaruh, seorang presiden harusnya dapat memberikan kesempatan yang sama pada setiap calon dengan mengedepankan gagasan, bukan citra,” lanjutnya.


BEM UI juga menyinggung Presiden Jokowi jangan endorsement pada salah satu capres atau parpol tertentu. BEM UI meminta Jokowi fokus benahi negara.

“Jokowi seharusnya menjadi milik rakyat, bukan milik partai politik!” tutup akun tersebut.


Akun BEM UI diretas

Setelah melakukan kritik terhadap Presiden Jokowi, BEM UI mengaku akunnya diretas. Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua BEM UI Melki sedek Huang.

"Benar (diretas)," ujar Ketua BEM UI Melki Sedek Huang, Senin (22/5/2022).

Peretasan tersebut terjadi sejak Minggu (21/5) pada pukul 21.00 WIB hingga Senin (22/5) pagi akun itu belum dapat diakses. Tiba-tiba seluruh akun Twitter resmi BEM UI ter-log out dari perangkat yang terhubung.


"Kami tidak tahu pasti karena publikasi yang mana, tapi peretasan itu terjadi setelah kami melancarkan kritik kami tentang cawe-cawe politik Presiden Jokowi yang menyebabkan BEM UI sempat trending di Twitter," jelasnya.


Berkaitan dengan kritik terhadap Jokowi terkait kecenderungannya kepada parpol daripada rakyat, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto pun menyampaikan tanggapannya. Baginya, keduanya tidak dapat dipisahkan karena merupakan satu kesatuan.

"Tak bisa dipisahkan antara partai dan rakyat. Itu satu kesatuan," kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto kepada media di Kantor DPP PDIP Jakarta Pusat, Senin (22/5/2023).

Alasannya yakni anggota legislatif adalah perwakilan parpol kemudian parpol adalah representasi rakyat. Kemudian baginya Jokowi adalah kepala negara dan kepala pemerintahan, sehingga ia adalah wakil bangsa dan negara.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita