Aksi Mahasiswa Hadirkan Satire untuk Rezim Jokowi, Mulai Musra Hingga Lembaga Survei Pasti Dibayar

Aksi Mahasiswa Hadirkan Satire untuk Rezim Jokowi, Mulai Musra Hingga Lembaga Survei Pasti Dibayar

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Gelar aksi unjuk rasa peringati 25 tahun reformasi, mahasiswa Jawa Barat-Banten menghadirkan aksi simbolik sebagai bentuk satire dari rezim Joko Widodo saat ini. Beberapa tulisan satire menyinggung rezim Jokowi turut dihadirkan dalam aksi tersebut.

Mahasiswa Institut Transportasi dan Logistik Trisakti, Alung mengatakan, aksi hari ini, Minggu (21/5) di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta merupakan aksi simbolik sebagai bentuk satire terhadap rezim Jokowi.

"Ini sebenarnya bentuk satire kita, sebagai mahasiswa melihat kondisi politik hari ini," ujar Alung kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (21/5).

Salah satu bentuk satire itu terdapat dalam poster yang bertuliskan "Musuh Rakyat = Musra". Alung menjelaskan, tulisan tersebut sebagai satire karena Presiden Jokowi kerap kali hadir di acara Musyawarah Rakyat (Musra).

"Kan Jokowi ini sering sekali menggaungkan Musra Musyawarah Rakyat, nyatanya rakyat mana yang dimusyawarahkan kan. Makanya kita hadirkan bentuk satire itu Musra yang kami nilai itu musuh rakyat, bukan musyawarah rakyat," kata Alung.

Selanjutnya, terdapat pula tulisan "Periksa Pajak Anak-anak Presiden". Alung menjelaskan, bahwa hingga saat ini, anak-anak Presiden Jokowi bisa menikmati kekuasaan. Untuk itu, mahasiswa Jabar-Banten meminta agar pajak anak-anak presiden diperiksa.

Alung mengaku sikap politik para mahasiswa diambil karena ingin Direktorat Pajak Kementerian Keuangan berani membuka dan mengusut kasus tersebut.

"Cuman kan rasanya tidak mungkin ya kalau melihat kondisi sekarang dengan minimnya transparansi dari tingkat mereka. Pokoknya poin hari ini ya kita hadirkan aksi simbolik yang memang bentuknya tuh satire dari rezim hari ini," terang Alung.

Tak hanya itu, dalam aksinya, juga terdapat poster dengan tulisan "lembaga surepay pasti dibayar". Alung menerangkan bahwa, tulisan tersebut sebagai bentuk satire karena belakangan ini muncul hasil-hasil survei yang selalu memunculkan nama bakal calon presiden (bacapres) yang telah diusung PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo.

Bagi Alung, hasil riset lembaga survei belakangan nampak tidak aktual. Sebab, tiba-tiba hasil surveinya muncul.

"Sementara aku sendiri pun rakyat, enggak pernah merasa dalam LSI itu, contoh kecilnya itu. Aku dan teman-teman nggak pernah dilibatkan dalam survei. Tapi tiba-tiba hasil survei itu keluar aja. Hasil survei ini berdasarkan apa? Kalau kita sih lihat keseluruhan, cuma saat ini kan yang lagi marak itu kan calon presiden, iya (Ganjar yang didukung Jokowi)" pungkas Alung

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita