Sering Kritik Anies, Niluh Djelantik: Aku Percaya Beliau Punya Potensi Jadi Next Future Leader

Sering Kritik Anies, Niluh Djelantik: Aku Percaya Beliau Punya Potensi Jadi Next Future Leader

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Desainer Sepatu Niluh Putu Ary Pertami Djelantik alias Niluh Djelantik sangat dikenal oleh para pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena gemar memberikan kritik.

Niluh pun sering kali diserang oleh para pendukung Anies, terlebih salah satu alasan aktivis itu hengkang dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) adalah Anies.

Meski begitu, Niluh mengaku menghormati Anies terlepas dari kritikan yang kerap ia berikan ke mantan rektor Universitas Paramadina itu.

“Aku sangat menghormati Anies Baswedan, lho, aku sangat menghormati beliau,” ujar Niluh dikutip dari acara Point of View pada Senin (06/03/2023).

Selain menghormati sosok Anies, Niluh mengatakan bahwa Anies memang memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin.

Namun, Niluh menekankan bahwa bukan hanya potensi yang penting dimiliki oleh para tokoh politik dalam menjadi pemimpin, tetapi juga cara mereka menempuh karier tersebut.

“Aku percaya dulu beliau itu punya potensi untuk jadi our next future yang leader gitu kan, tapi kan untuk menjadi leader, untuk menjadi pemimpin itu diperlukan keteguhan hati, diperlukan integritas, diperlukan prinsip,” kata Niluh.

Niluh percaya bahwa proses dalam menempuh posisi tertinggi perlu adanya proses yang benar. Oleh karena itu, ia mengkritik keras apabila calon pemimpin tak menempuh langkah yang benar dalam mencapai tujuannya.

“Nah, itu lah yang membuat aku, ya, memang berbeda pilihan. Dan di hari yang sama partai mengumumkan Anies Baswedan sebagai capres, di hari yang sama juga Mbok Niluh mengatakan selamat tinggal,” ungkapnya.

Niluh menambahkan, dirinya percaya dan yakin bahwa Anies menggunakan politisasi agama dalam memenangkan Pilkada DKI 2017 lalu sehingga ia sering kali mengkritik bakal calon presiden (Bacapres) Partai NasDem itu.

“Ada hal-hal yang terjadi di tahun 2017 itu yang memang menyisakan luka dan momen polarisasi, apa namanya, politisasi agama, Pilkada dan lain sebagainya karena aku ada di situ gitu, lho,” katanya.

Sumber: kontenjatim
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita