Jusuf Kalla Sebut PKS dan Demokrat Tak Mungkin Masuk Kabinet, Ini Alasannya

Jusuf Kalla Sebut PKS dan Demokrat Tak Mungkin Masuk Kabinet, Ini Alasannya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menganggap kecil peluang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat masuk dalam Kabinet Indonesia Maju. Pernyataan JK ini menjawab isu kedua partai tersebut dikabarkan ditawari masuk ke kubu pemerintah untuk menjegal jalan Anies Baswedan menuju Pilpres 2024. 

"PKS dan Demokrat sejak awal PDIP mengatakan tidak mau dengan kedua partai ini kan," ujar JK dalam wawancara khusus dengan Tempo di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Maret 2023. 

Meskipun kursi menteri merupakan hak prerogatif presiden, JK menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih merupakan kader PDIP. Sehingga, besar kemungkinan Jokowi bakal mendengarkan keputusan partai untuk tidak memasukan PKS dan Partai Demokrat ke kabinet. 

"Jadi bagaimana mereka bisa masuk pemerintahan kalau sejak awal PDIP tidak mau. Jokowi orang PDIP nanti dia ditegur sama Bu Mega," kata JK. 

Selain itu, JK menyebut sisa kursi menteri saat ini sudah terisi penuh. Adapun kursi Menteri Pemuda dan Olahraga kosong setelah Zainudin Amali mengundurkan diri, menurut JK kursi itu tidak strategis untuk ditempati Partai Demokrat dan PKS. 

"Untuk mengubah sistem politik kok jadi Menpora, Asian Games sudah selesai," kata JK. 

PKS Ungkap Ajakan Masuk Kabinet 

Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Sohibul Iman, menyebut pihaknya sempat kaget dengan adanya tawaran masuk Kabinet Indonesia Maju. Setelah ditelusuri, Sohibul menyebut usulan masuk kabinet ini datang dari seorang menteri yang ada di kabinet Jokowi. Adapun Menteri ini juga merupakan seorang Ketua Umum partai politik.

“Kami telusuri info tersebut, ternyata itu usulan dari seorang menteri yang juga ketua umum sebuah partai kepada Jokowi,” kata Sohibul kepada Tempo, Sabtu, 5 November 2022.

Konon, kata Sohibul, Jokowi senang dengan proposisi tersebut. Presiden menilai usulan menterinya out of the box. Kendati demikian, Sohibul menyebut tawaran ini belum sampai kepada PKS. “Jadi menteri tersebut usul kepada Jokowi agar memberikan 2 kursi menteri buat PKS. Tapi tawaran itu belum datang ke PKS,” kata dia.

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita