Jokowi Ingin Kemiskinan Ekstrem 0% di 2024, Ekonom: Bansos Rp 600 Ribu Enggak Cukup

Jokowi Ingin Kemiskinan Ekstrem 0% di 2024, Ekonom: Bansos Rp 600 Ribu Enggak Cukup

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO -  Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad merespons pemerintah yang menargetkan kemiskinan ekstrem 0 persen pada tahun 2024. Untuk bisa mencapai target tersebut, menurut dia, pemerintah harus memaksimalkan program bantuan sosial.

Tauhid menuturkan, dasar kemiskinan ekstrem itu adalah orang yang pendapatan per kapitanya per hari Rp 10-11 ribu. Dia mencontohkan misalnya dalam satu keluarga itu ada 4-5 orang, artinya sehari sekitar Rp 50-60 ribu, atau paling tidak penghasilan mereka Rp 2 jutaan per bulan.

“Betul (bantuan harus maksimal). Tapi batuan sosial yang diberikan pemerintah rata-rata hanya Rp 500-600 ribu per bulan, enggak cukup buat mereka, masih jauh di bawah,” ujar Tauhid melalui sambungan telepon pada Selasa, 21 Februari 2023.

Tauhid menilai, bantuan pemerintah yang tidak sesuai dengan perhitungan pendaoatan perkapita itu membuat kemiskinan ekstrem masih ada. Belum lagi bantuan-bantuan program sosial yang tidak tepat sasaran.

“Itu memang harus dipotong, harus dikurangi. Dananya digunakan untuk menambah, baik untuk kelompok miskin apalagi yang miskinnya ekstrem itu,” ucap Tauhid.

Karena kemiskinan ekstrem memang cara mengatasinya dengan pendekatan bantuan. Karena jika diminta untuk berwirausaha dan mendapatkan layanan pekerjaan relatif berat, mereka hanya bergantung pada bantuan sosial dari pemerintah.

Sehingga, Tauhid berujar, target nol persen kemiskinan ekstrem 2024 itu cukup berat. Dia mengatatakan setahun penurunannya hanya 0,1 persen, pada tahun 2021 angkanya 2,14 persen dan 2022 menjadi 2,04 persen. “Target realistisnya 1,6 atau 1,7 persenlah di tahun 2024,” tutur dia. Belum lagi ada kelompok masyarakat baru yang karena pandemi Covid-19 masuk ke kelompok ekstrem. "Yang belum terdata."

Pada Senin, 20 Februari 2023, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa penurunan kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen akan diupayakan tercapai pada tahun 2024. Hal itu menjadi pembahasan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebelumnya.

Penurunan kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen 2024, kata Sri Mulyani, menjadi fokus jangka pendek pemerintah. Artinya, bendahara negara menuturkan keseluruhan total angka kemiskinan akan menurun. 

Untuk mencapai target tersebut, kebutuhan pendanaanya juga akan dilakukan prioritas untuk tahun ini dan tahun depan. “Jadi kemiskinan ekstrem di tahun 2024 yang harus 0 persen, kemudian kemiskinan headline adalah di 6,5-7,5 persen,” kata Sri Mulyani.

Sumber: tempo

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA