Jokowi Heran Petani Kerap Keluhkan Harga Pupuk Tinggi

Jokowi Heran Petani Kerap Keluhkan Harga Pupuk Tinggi

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO -  Presiden Joko Widodo mengaku setiap terjun ke sawah, petani selalu mengeluhkan kelangkaan pupuk dan harganya tinggi.

"Setiap saya masuk ke sawah ketemu petani selalu yang disampaikan adalah, "'Pak, pupuk enggak ada. Pak pupuk harga tinggi.'," kata Presiden menirukan keluhan petani.

Itu diutarakan  Presiden saat meresmikan Pabrik NPK PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi NAD.

"Kalau enggak ada, kalau suplainya turun artinya harga (pupuk) pasti naik otomatis, apalagi yang bersubsidi. Inilah problem besar kita yang harus kita atasi," kata Presiden. 

Sebab Itu, Kepala Negara, berharap dengan peresmian pabrik pupuk ini mendorong agar kapasitas produksi pabrik pupuk tersebut bisa dimaksimalkan dalam rangka memenuhi kebutuhan pupuk nasional.

"Saya ingin agar kapasitas yang ada di sini 570 ribu ton kali dua berarti 1,14 juta ton itu betul-betul maksimal bisa keluar, sehingga keluhan-keluhan yang ada di petani bisa kita selesaikan," ujar Presiden.

Pesiden juga menyayangkan terhentinya operasional dua pabrik pupuk yang berada di Provinsi Aceh, yakni Asean Aceh Fertilizer dan PIM, karena masalah energi. 

"Untuk itu, Presiden meminta komitmen bersama dari Kementeri Badan Usaha Milik Negara, PT Pupuk Indonesia, serta PT PIM untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan tersebut," tambah Jokowi.

"Saya minta betul-betul komitmen Kementerian BUMN, komitmen Pupuk Indonesia, komitmen di manajemen PIM sendiri betul-betul mencari solusi, mencari jalan keluar untuk urusan gas karena kuncinya ada di situ. Sehingga keluar betul nanti output terpasang sesuai yang kita inginkan 570 (ribu ton)," tuturnya.

Menurut Presiden, saat ini ancaman krisis pangan melanda dunia akibat rantai pasok pupuk yang terganggu karena perang di Ukraina serta perubahan iklim. 

Oleh karena itu, lanjut Presiden, pemenuhan pupuk di Indonesia juga menjadi terganggu sehingga Presiden mendorong agar masalah tersebut segera diatasi, antara lain dengan pengoperasionalan pabrik pupuk di Aceh.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya menyebut bahwa pengoperasian pabrik pupuk khusus NPK ini merupakan komitmen dalam penyediaan pupuk yang strategis dalam ketahanan pangan demi mendukung visi Indonesia Emas 2045. 

"Keberadaan pabrik ini diharapkan tak hanya memenuhi sebagian kebutuhan pupuk nasional untuk meningkatkan produktivitas pertanian, tapi juga menjaga stabilitas harga pangan nasional," ujar Erick.

Turut hadir dalam peresmian tersebut yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, Pj. Gubernur Aceh Achmad Marzuki, dan Pj. Bupati Aceh Utara Azwardi.

Sumber: poskota

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA