Ganjar soal Rehab Rumah Kader PDIP Pakai Dana Zakat: Ditarik saja Tak Apa-apa, Uangnya Belum Diberikan

Ganjar soal Rehab Rumah Kader PDIP Pakai Dana Zakat: Ditarik saja Tak Apa-apa, Uangnya Belum Diberikan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Rencana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang akan merehabilitasi rumah kader PDIP menggunakan dana Baznas Jateng menjadi polemik di media sosial. Gubernur berambut putih itu pun angkat bicara.

Salah satu kader PDIP itu yakni Desa Kapencar Wonosobo. Rencana ini mendapat sorotan di media sosial.

Ganjar menyebut jika program rehabilitasi itu sedari awal diniatkan menggunakan dana pribadi. Namun di lokasi pemberian bantuan, ia baru mengetahui jika Baznas ikut hadir dan berniat membantu dengan nominal Rp 20 juta.

Sebelumnya Baznas telah mengecek dan pemberian bantuan itu tidak menyalahi aturan dan ketentuan. Ganjar pun menerima uluran dari Baznas meski sudah memperkirakan dana itu belum cukup.

”Saya estimasi pasti kurang karena untuk pembangunan sampai jadi butuh sekitar Rp 50 juta. Nah sisanya nanti saya yang menyelesaikan,” katanya, Sabtu (31/12/2022).

Meski demikian, Ganjar tidak mempermasalahkan jika dana dari Baznas ditarik jika banyak pihak tidak setuju. Ganjar menyebut jika dana dari Baznas itu juga belum dicairkan.

Rencananya, rehab rumah kader ketua ranting PDIP Desa Kepencar itu baru akan dimulai awal Januari 2023.

”(Dana Baznas) Ditarik saja tidak apa-apa. Uangnya juga belum diberikan. Dana Baznas itu nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain,” ujarnya.

Sebagai contoh hari ini Karimunjawa sedang terisolasi akibat gelombang tinggi. Ganjar akan menyalurkan sejumlah bantuan dari Baznas seperti BBM dan bahan makanan pokok.

”Nanti di Karimunjawa kalau ada rumah yang perlu dibantu kan bisa juga diambilkan dana Baznas,” terangnya.

Selama ini, lanjut Ganjar, Pemprov Jateng bekerja sama dengan Baznas dalam program pengentasan kemiskinan. Pemprov Jateng menghimpun zakat ASN untuk disalurkan ke Baznas.

Sejumlah program bantuan telah dilaksanakan seperti rehabilitasi rumah tak layak huni, pembangunan ratusan masjid, TPQ, dan pondok pesantren. Juga beasiswa untuk para pelajar dan mahasiswa serta pengobatan untuk masyarakat tidak mampu.

”Kita terbiasa gotong royong membangun rumah warga. Tidak peduli warga dari partai apa, golongan apa, ormas mana. Kalau kondisinya memang harus dibantu ya kita bantu,” jelasnya.

Sumber: murianews.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita