Analisa Pangi Syarwi, Jokowi Cuma Berani Depak Satu Menteri dari Nasdem

Analisa Pangi Syarwi, Jokowi Cuma Berani Depak Satu Menteri dari Nasdem

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Partai Nasdem diprediksi bakal terkena dampak jika benar isu Presiden Joko Widodo melakukan perombakan kabinet alias reshuffle dalam waktu dekat.

Direktur Eksekutif Voxpol Research and Consulting Pangi Syarwi berpandangan, jika benar Jokowi melakukan reshuffle, kepala negara itu hanya berani mengurangi satu kursi menteri dari Partai Nasdem. Sementara dalam kabinet, Partai Nasdem mendapat 3 jatah kursi menteri.





“Kemungkinan Pak Jokowi itu akan mereshuffle cuman berani satu menteri, dua enggak bakalan berani. Dia mengancam, tapi mengancam tetap jalan tapi enggak terlalu ekstrem, kalau ekstrem nanti stabilitas politiknya (terganggu),” kata Pangi saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (27/12).

Kenapa demikian, Pangi menjelaskan, faktor Ketua Umum Surya Paloh yang dikenal sebagai bos besar media nasional tentu akan bersikap keras jika semua menterinya didepak dari kabinet Jokowi. Kekuatan media Surya Paloh bakal digunakan untuk menggangu pemerintah.

"Pak Jokowi siap enggak diganggu, nama Pak Jokowi tidak harum lagi. Siap enggak beliau? Mau konfrontasi atau mau damai-damai saja? Kan gitu. Harus fair,” katanya,

"Orang berjuang masa dibalas sekarang begini. Ini kan hasil pemilu 2019 sudah selesai, ngapain diganggu,” imbuhnya.

Disisi lain, menurut Pangi, Jokowi harus jujur terkait Nasdem yang harus direshuffle apakah lantaran telah mendukung Anies Baswedan sebagai capres atau memang kinerja mereka tidak maksimal dalam pemerintahan.

"Enggak fair dong, gara-gara hanya Nasdem mendukung Anies dia hanya mendapat konsekuensi kayak begini. Kecuali jujur enggak Pak Jokowinya, misalnya reshuffle ini basisnya kinerja, bukan basis power sharing atau ngancam-ngancam,” ujarnya.

Menurutnya, Nasdem selama dua periode telah memberikan dukungan kepada Presiden Joko Widodo, tapi seharusnya Jokowi berlaku adil meskipun Nasdem memiliki pilihan politik yang bertolak belakang darinya maka harus dihargai.

"Kalau reshuffle berbasis mohon maaf ini hanya karena like or dislike hanya asumsi persepsi karena tekanan publik karena tekanan relawan enggak fair lah kalau begitu caranya? Itu kayak zaman batu itu reshuffle kayak begitu,” ucapnya.

"Tapi menurut saya enggak fair kalau karena Anies,” tutup Pangi menandaskan.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita