Anggota DPR Soroti Gaya Hidup Mewah Anak Buah Ferdy Sambo: Selama Ini Halal Pak?

Anggota DPR Soroti Gaya Hidup Mewah Anak Buah Ferdy Sambo: Selama Ini Halal Pak?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Anggota Komisi III DPR RI Arteri Dahlan ikut soroti Gaya hidup mewah dari eks Karo Paminal Divisi Propam Polri yang merupakan anak buah dari eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Meskipun demikian, Arteri Dahlan tidak menyebutkan siapa nama dari sosok yang ia maksud.

Tapi pernyataan Arteria itu diduga mengarah kepada Brigjen Pol Hendra Kurniawan yang dicopot dari jabatannya sebagai Karo Paminal karena diduga terlibat kasus Ferdy Sambo.

Menurut Arteria, seorang Karo Paminal tidak seharusnya bergaya hidup mewah mewah karena merupakan cerminan Polri.

Itu disampaikan Arteria kepada dalam rapat bersama membahas kasus pembunuhan Brigadir Joshua di Komisi III DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/8).

“Saya akhirnya bicara ke person lah. Bagaimana seorang Karo Paminal dengan gaya hidup seperti itu?” ujarnya.

Arteria pun meminta tanggapan Mahfud MD sebagai Ketua Kompolnas terkait gaya hidup mewah perwira tinggi Polri itu.

“Padahal itu adalah serambi, mukanya, untuk integritas Polri, pak. Kompolnas sikapnya seperti apa selama ini?” tanya Arteria.

Politisi PDI-Perjuangan itu sebenarnya tak mau mengomentari secara personal. Namun gaya hidup Karo Paminal tersebut sudah di luar batas.

“Kita enggak bisa ngomong person akhirnya saya ngomong person lah. Set masuk, mobilnya apa, taruh lagi, taruh lagi. Ini udah di luar daripada seorang Karo di Mabes Polri,” ucapnya.

Ia mempertanyakan sikap Kompolnas selaku pengawas kepolisian melihat gaya hidup mewah Karopaminal.

“Ini halal pak? selama ini halal pak? Apa yang dilakukan Kompolnas? Apa yang dilakukan pak Benny Mamoto? Apalagi di situ kan di dalamnya juga ada pak Tito. Kami minta betul ini dijelaskan,” tuturnya.

Jangan sampai, kata Arteria, yang dilakukan Karopaminal dapat dilakukan oleh Karo lain, dan menjadi penyakit yang tidak bisa diobati di institusi Polri.

“Kami ingin prof, sampaikan juga prof. Jangan sampai ini jadi kanker yang stadium 4. Kita tidak bisa lagi menyelamatkan Polri,” tutup Arteria.

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita