Kasus Covid Melonjak, Wapres Ma`ruf: Masker harus Dipakai Lagi

Kasus Covid Melonjak, Wapres Ma`ruf: Masker harus Dipakai Lagi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melonggarkan protokol kesehatan di luar ruangan selama pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu. Masker pun boleh dilepas. Namun, seiring kasus Covid-19 melonjak lagi, Wakil Presiden Ma`ruf Amin menarik kembali kebijakan pelonggaran pemakaian masker di ruang terbuka.

"Protokol kesehatan tetap kita ketatkan, masker terutama ya, (saat) ada kenaikan terpaksa masker harus dipakai lagi. Jadi kelonggaran itu kita tarik dulu sampai nanti situasinya memungkinkan baru kita buka lagi," kata Ma`ruf Amin di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (1/7).

Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, kasus positif virus corona di Indonesia bertambah sebanyak 2.248 orang pada Kamis (30/6) sehingga jumlah keseluruhan mencapai 6.088.460 orang. Ini adalah kenaikan kasus yang telah terjadi selama satu pekan terakhir.

Jakarta masih jadi daerah dengan jumlah kasus positif terbanyak.

Pada 17 Mei 2022, Presiden Jokowi mengumumkan sejumlah kebijakan pelonggaran, salah satunya melonggarkan pemakaian masker di area terbuka.

Kebijakan itu ditempuh setelah mempertimbangkan pandemi Covid-19 yang dinilai mulai terkendali. Namun Wapres berkata pelonggaran itu tetap mengacu pada kondisi di lapangan.

"Kita sudah punya ukuran-ukuran, di daerah-daerah itu ada levelnya, kemarin sudah di level 1 semua. Jadi kalau ada daerah yang naik, ya terpaksa dinaikkan levelnya, kemudian juga ada pembatasan-pembatasan sesuai dengan levelnya," tambah Wapres.

Wapres pun mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada agar jangan sampai ada kenaikan level pembatasan sosial.

"Karena kita tidak ingin mengurangi mobilitas masyarakat, sebab itu berpengaruh pada perkembangan ekonomi kita yang sudah membaik," ungkap Wapres.

Ma`ruf juga meminta pemerintah daerah dapat melakukan pengendalian kasus positif.

"Bagaimana kita mengendalikan, pendekatannya, pendekatan kedaerahan, provinsi mana yang ada kenaikan itu, kemarin itu DKI kan (yang kasusnya meningkat)? Jabotabek, itu yang kita coba atasi melalui kembali vaksinasinya digencarkan mungkin ada sudah mulai melemah ya kita vaksinasi kembali supaya memiliki kekebalan," ungkap Wapres.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memperkirakan laju kasus Covid-19 di Jakarta akan mencapai puncak dalam waktu dekat.

"Jakarta yang paling banyak kena Omicron. Kalau kata saya, Jakarta sebentar lagi sampai puncaknya," kata Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers di Gedung Kemenkes RI Jakarta Selatan, Rabu (29/6).

Berkaca pada gelombang Delta yang terjadi di Indonesia pada Juli 2021, kata Budi, puncak kasus Covid-19 di tingkat populasi terjadi saat dominasi varian virus sudah di atas 80 persen dari total populasi.

Sumber: lawjustice
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita