Lagi Antar Jenazah Anak, Ayah di Bojonegoro Dipukul dan Diseret Oknum Polisi, Rupanya Salah Tangkap

Lagi Antar Jenazah Anak, Ayah di Bojonegoro Dipukul dan Diseret Oknum Polisi, Rupanya Salah Tangkap

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dikira sebagai pelaku tabrak lari, pria bernama Andrianto (63) menjadi korban salah tangkap oknum anggota Polres Lamongan.

Kejadian ini terjadi pada Selasa (28/1/2021) lalu, saat Andrianto dalam perjalanan pulang membawa jenazah anaknya.

Kala itu Andrianto bersama rombongan ambulans lainnya pulang dari sebuah rumah sakit di Surabaya menuju Bojonegoro, Jawa Timur.

Dikutip dari SURYA.co.id, pada saat kejadian, terdapat satu mobil ambulans yang mengangkut jenazah dan dua mobil keluarga.

Andrianto saat itu mengemudikan mobil Suzuki Ertiga yang mengiringi mobil ambulans.

Sesampainya di pertigaan Depot Mira, Kelurahan/Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan pada malam hari, rombongan ambulans terhenti karena lampu merah.

Pada saat itu tiba-tiba sejumlah anggota polisi mengepung mobil Suzuki Ertiga yang disopiri oleh Andrianto.

Oknum polisi sempat melepaskan tembakan peringatan sebanyak dua kali.

Kesaksian ini disampaikan oleh Satriya Galih Wismawan selaku menantu korban yang saat itu berada di dalam ambulans bersama jenazah sang istri.

Galih terkejut melihat mertuanya dikepung oleh anggota polisi.

"Ada yang berpakaian polisi dan ada yang pakaian preman menembakkan senjata ke atas dan menggedor pintu mobil ayah saya, sekitar lima orang," ungkap Galih kepada wartawan, Selasa (11/1/2022).

Galih bercerita, dirinya saat itu langsung turun dari ambulans dan berusaha menjelaskan bahwa mertuanya itu merupakan bagian dari iring-iringan ambulans.

Para oknum anggota polisi itu tak mempedulikan penjelasan Galih.

Andrianto kemudian dipaksa turun dari mobil.

Bahkan Andrianto sempat menerima perlakuan kasar dari para oknum polisi.

"Waktu itu petugas bilang kalau ayah mertua jadi pelaku tabrak lari. Ayah sempat dipukul kepalanya sama petugas saat membuka kaca pintu mobil dan dipaksa keluar mobil sambil ditarik-tarik tubuhnya," ungkap Galih.

Akhirnya Andrianto dimasukkan ke mobil patroli milik Polres Lamongan lalu dibawa ke Mapolsek Babat.

Galih kemudian mengarahkan ambulans agar pergi menuju Mapolsek Babat.

Di sana Galih kemudian menanyakan mengapa mertuanya ditangkap.

Galih kembali menjelaskan bahwa mertuanya tidak terlibat dalam aksi kriminal apapun.

"Saya jelaskan lagi dan ada polisi memeriksa ambulans lalu melihat ada jenazah istri, baru dilepaskan. SIM dan STNK mobil yang ditahan saat itu, sempat mau ditahan juga," ujarnya.

Kapolres Minta Maaf

Buntut dari peristiwa tersebut, Galih akhirnya berkonsultasi dengan sejumlah temannya.

Akhirnya ia memutuskan untuk melaporkan tindakan para oknum polisi itu ke Propam Mabes Polri.

Setelah dilaporkan ke Mabes Polri, Kapolres Lamongan, AKBP Miko Indrayana datang ke kediaman keluarga besar Andrianto pada Jumat (31/12/2021).

Kapolres Lamongan meminta maaf atas kejadian salah tangkap yang menimpa keluarganya, pihak keluarga juga sudah memaafkan.

Kendati demikian Polres Lamongan masih belum memenuhi satu permintaan keluarga Andrianto yakni adanya permintaan maaf secara resmi dari Polres Lamongan lewat media massa.

"Kejadian itu membuat nama baik keluarga menjadi buruk di tengah masyarakat, katanya permintaan maaf melalui media massa akan dilakukan segera dalam pekan ini," ujar Galih.

Pada foto yang beredar nampak Kapolres Lamongan terekam mengatupkan tangannya seperti gestur meminta maaf ke pihak keluarga. [wow]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita