Waketum Tepis Partai Ummat Depok Karam: Pengurus yang Mundur Baper

Waketum Tepis Partai Ummat Depok Karam: Pengurus yang Mundur Baper

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Waketum Partai Ummat Nazaruddin menyebut kader yang mundur hanya karena terbawa perasaan alias baper.

"Iya (baper), dan ada yang memprovokasi," kata Nazaruddin lewat pesan singkat, Sabtu (9/10/2021).

Nazaruddin enggan membeberkan soal pihak yang melakukan provokasi. "Ya pokoknya ada," cetusnya.

Nazaruddin lalu membeberkan jika Depok termasuk daerah yang terdapat konflik dualisme kepengurusan. Dia pun membenarkan ada sejumlah pengurus yang akhirnya menyatakan mundur dari Partai Ummat.

"Depok termasuk daerah yang ada konflik kepengurusan. Memang beberapa pengurus kemudian mengundurkan diri," jelasnya.

Meski banyak pengurus yang mundur, menurutnya Ketua DPD Partai Ummat Depok sudah menyelesaikan masalah tersebut. Pihaknya pun optimistis kepengurusan yang baru akan lebih mengakomodir kader.

"Ketua DPD Depok sudah menyelesaikan kepengurusan di Depok dengan menyusun kepengurusan baru dengan mengakomodir kader-kader yang terakomodasi," jelasnya.

Dia menerangkan sejauh ini, kepengurusan DPD Partai Ummat Depok telah diberi SK. Nazaruddin mengklaim DPD Partai Ummat Depok yang sekarang justru lebih solid. Apalagi pengurus DPD Partai Ummat Depok lebih banyak dari sebelumnya.

"Perubahan kepengurusan DPD Depok sudah diberi SK oleh DPP. Jumlah pengurusnya lebih banyak dan lebih solid dengan mengakomodir unsur-unsur yang lebih banyak dari sebelumnya," tegasnya.

"Sangat solid. Bahkan dengan adanya yang mundur-mundur itu lebih memudahkan kita menyelesaikan, mengakomodir kader-kader yang belum terakomodir. Pengurus Depok sekarang 57 orang jauh lebih banyak dari sebelumnya," tambahnya.


Oleh karena itu, dia menegaskan jika ada klaim DPD Partai Ummat Depok karam itu hanya ilusi.

"Jadi cerita atau klaim perahu karam itu hoax alias ilusi. Kepengurusan DPD Depok sekarang lebih besar dan lebih solid," pungkasnya.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita