Tombak Gajah Mada dan Belasan Pusaka Majapahit Ditemukan di Pantai Manganti

Tombak Gajah Mada dan Belasan Pusaka Majapahit Ditemukan di Pantai Manganti

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -   Seorang petugas pantai menemukan tombak besar beserta 10 benda pusaka lainnya milik Mahapatih Gajah Mada dan Kerajaan Majapahit di kawasan wisata Pantai Manganti, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.

Kabar tersebut kemudian viral lewat video seorang petugas berseragam TNI menjelaskan benda-benda yang semuanya ada tanda dari Kerajaan Majapahit. Dari sekitar 15 benda pusaka, ada satu mata tombak besar yang bobotnya 10-15 Kg.

Di tengah tombak tersebut, ada lambang besar Kerajaan Majapahit. "Ini Dwijanaga Nagaswara, di atasnya tombak, di bawahnya biasanya ada tongkat buat bendera. Yang pegang ini tak main-main, langsung Mahapatih Gajah Mada," ujarnya.



Dijelaskan pula oleh Komandan SAR Lawet Perkasa Bejo Priyono, selain senjata besar berbentuk naga tersebut, ada lima keris, enam ujung tombak, dua buah benda seperti gada. "Semuanya ada lambang Kerajaan Majapahit," katanya.

Penjaga Pantai Maganti, Slamet Riyanto (40) yang menemukan semua benda berbahan kuningan yang diduga berasal dari Kerajaan Majapahit ketika patroli di pesisir kawasan wisata tersebut, Selasa (12/10/2021), pukul 05.00 WIB.

Semua benda-benda tersebut telah ditangani pihak keamanan dari TNI, kepolisian, SAR (Basarnas), dan lainnya. 

Hingga kini, belum diketahui asal muasal benda-benda tersebut. Apakah benda itu memang sengaja dibuang oleh pemiliknya, barang curian atau memang tertimbun pasir selama ini. “Kalau asalnya dari mana belum ditemukan,” kata Bejo.

Baca Juga:
Gubernur Arinal dan Erzaldi Lepasliarkan Tukik Penanda Kerja Sama Kedua Provinsi
Berdasar refrensi yang diperoleh Lampung.Poskota.co.id, Pantai Menganti Kebumen, di mata penyair, adalah sumber inspirasi yang tak bertepi dan tak pernah habis di pantai berpasir putih bersih di depan Samudera Hindia.

Di pantai tersebut, dari Pantai Ayah/Logending, Karangbolong, Petanahan, Suwuk, sampai Pantai Ambal-Mirit menyuguhkan pesona keindahan alam yang tidak kalah dengan pantai – pantai lain di Indonesia.

Pemkab Kebumen telah menjadikan pantai tersebut kawasa wisata terbuka dan menjadi tujuan wisata yang tidak boleh ditinggalkan. Kebumen salah satu surganya wisata pantai.

Mitosnya, seorang panglima perang Kerajaan Majapahit melarikan diri ke pesisir selatan Jawa karena hubungannya dengan pujaan hati tidak direstui sang raja. Mereka berjanji bertemu di tepi samudra berpasir nanindah.

Sepanjang hari, sang panglima pun terus menanti sang pujaan hati yang  tak kunjung datang, di atas bukit kapur sambil memandang laut lepas. Penantian panjang menanti dan terus menanti.

Penggalan mitos pantai Menganti Kebumen tersebut menggambarkan asal nama pantai tersembunyi di pesisir selatan kabupaten Kebumen. Mengganti = menanti/penantian.

Lokasi pantai Menganti Kebumen berada di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Pantai Menganti ini dibatasi perbukitan batu gamping dan batu bekas gunung api. Hamparan pasir putih hasil abrasi batu gamping dan keindahan pohon kelapa di pinggir pantai menciptakan nuansa dan pesona nanindah.  

Di Pantai Menganti Kebumen, kita juga bisa melebur dengan keseharian para nelayan setempat yang bersahaja .Kesantunan khas masyarakat nelayan membuat kita menjadi akrab. 

Mereka biasa duduk di perahu setelah semalaman melaut.Kita bisa membeli ikan segar langsung di tempat pelelangan ikan layaknya kita baru saja menangkap sendiri.

Pemandangan lebih indah bisa dilihat jika kita mendaki bukit di sisi timur pantai. Di puncak bukit terdapat Mercusuar buatan Belanda tahun (1912-1915) setinggi 20 meter yang bisa dinaiki hingga puncaknya. 

Dari lokasi ini, mata kita otomatis akan di arah untuk melihat seluruh kawasan pantai, lekuk-lekuk bukit karang membentang, hingga birunya samudera dan sesekali burung lawet beterbangan. 

Romantisme keindahan dan keagungan Tuhan. Pada awal 2011, awal mula Pantai Menganti dibuka untuk umum oleh pemerintah desa setempat. Sebelumnya lokasi ini hanya menjadi tempat pendaratan perahu nelayan. 

Hanya dikenal oleh masyarakat sekitar Kebumen, Setelah resmi dibuka menjadi wisata, rasanya sangat layak untuk dikunjungi wisatawan dalam negeri dan manca negara. Demikian semoga bermanfaat. [poskota]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita