Siswa SMP Disebut Sakit-sakitan seusai Vaksin hingga Akhirnya Meninggal, Dinkes Selidiki Dugaan KIPI

Siswa SMP Disebut Sakit-sakitan seusai Vaksin hingga Akhirnya Meninggal, Dinkes Selidiki Dugaan KIPI

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Muhammad Madon (14) disebut sakit-sakitan seusai menerima suntikan vaksin di sekolahnya di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tri Dharma pada 22 September 2021.

Pada Senin (11/10/2021), Madon ditemukan meninggal dunia di bawah Jembatan Karang, Jalan Merdeka, Kelurahan 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan seusai pamit ke keluarganya hendak jalan-jalan ke luar rumah.

Dinas Kesehatan Kota Palembang menyatakan agar masyarakat hati-hati mencerna informasi yang beredar sebab info soal vaksinasi korban masih datang dari satu pihak saja yakni dari keluarga.

Dikutip dari TribunSumsel.com, pihak Dinkes Palembang menyebut belum menerima laporan terkait kematian Madon.

"Terkait kasus ini saya sendiri baru dengar. Belum ada investigasi ataupun laporan yang masuk ke Dinkes," ujar Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kota Palembang, dr Mirza Susanty, Senin (10/10/2021).

Rencananya, Dinkes Kota Palembang akan segera melakukan penyelidikan terkait dugaan terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"Kabar ini kan baru diperoleh sebelah pihak yakni dari pihak keluarga, jadi belum ada investigasi kasus. Untuk itu masyarakat jangan khawatir apalagi sampai termakan oleh hoax karena memang belum ada investigasi. Guna memastikannya, harus ada investigasi lebih lanjut," ungkapnya.

Menurutnya, sejauh ini masyarakat kota Palembang hanya terjadi kasus ringan KIPI dengan kategori ringan.

"Yakni sebatas demam, mual muntah, sakit kepala. Belum ada KIPI yang berakibat kecacatan ataupun kematian," ujarnya.

Perlu diketahui, KIPI dibagi menjadi tiga kategori yakni ringan, sedang, dan berat.

Ayah Korban: Tidak Bilang Mau Vaksin

Menurut pengakuan keluarga korban, kondisi kesehatan Madon memburuk seusai menerima suntikan vaksin di sekolahnya.

Dikutip dari SRIPOKU.com, korban terakhir pamit tengah malam ke luar rumah hendak cari angin.

Kemudian ia tidak kunjung pulang hingga pagi hari ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.

"Anak saya memang sedang sakit, semalam itu sempat minta dipasangkan koyo di kepalanya," ujar Kina (40) selaku ibu korban.

Kina bercerita, anaknya sempat muntah-muntah sebelum ditemukan meninggal.

"Setelah kami dengar anak saya ditemukan meninggal, kami sekeluarga langsung ke TKP dan ternyata benar mayat tersebut adalah anak kami," jelasnya sambil menangis terisak.

Sementara ini menurut pihak kepolisian, korban meninggal karena sakit.

"Dari hasil pemeriksaan luar, korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Pihak keluarga juga sudah membuat pernyataan dan menerima korban meninggal dikarenakan sakit," ungkap Kapolsek IB I Palembang, Kompol Roy Tambunan.

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi melalui Kanit Identifikasi Iptu Agus Wijaya menyatakan sementara ini korban memang diduga meninggal karena sakit bukan tenggelam.

"Dugaan sementara ini almarhum meninggal karena sakit," Iptu Agus saat dikonfirmasi.

Untuk saat ini mayat korban sudah dibawa ke rumah duka dan akan dimakamkan di TPU Puncak Sekuning. Dan keluarga korban menyatakan untuk tidak dilakukan tindakan Visum Luar maupun dalam terhadap korban.

Sementara itu, kakak korban, M Sukri (17) turut mengiyakan jika korban baru saja menerima suntikan vaksin.

"Madon itu lagi sakit habis ikut vaksin di sekolahnya di SMP Tri Dharma sekitar tiga hari yang lalu. Kemudian tidak enak badan, " katanya.

Keterangan serupa juga disampaikan oleh Gani (57) selaku ayah korban.

Gani mengatakan, korban tidak izin ketika mau menerima vaksin.

"Tapi almarhum ini tidak ngomong dulu ke ibunya kalau mau ikut vaksin. Ikut-ikut saja, pas selesai baru dia ngomong ke ibu dan kakaknya, " ujarnya.

Gani sendiri merasa tak mungkin anaknya tenggelam ketika jatuh ke sungai sebab korban mahir berenang.

Menurut keterangan keluarga korban tidak ditemukan adanya bekas luka yang mencurigakan di jasad Madon. [wow]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita