Pimpinan Komisi VIII: Mensos Risma Harusnya Menjaga Marwah Bawahan, Bukan Mempermalukan

Pimpinan Komisi VIII: Mensos Risma Harusnya Menjaga Marwah Bawahan, Bukan Mempermalukan

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Cara emosional Menteri Sosial Tri Rismaharini yang memarahi petugas Program Keluarga Harapan (PKH) di Gorontalo, menjadi perhatian serius Komisi VIII DPR RI.

Wakil Ketua DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengaku menyesalkan amarah Mensos Risma kepada bawahannya yang kemudian menjadi konsumsi publik.

"Tentu kami menyesalkan cara Bu Risma melakukan teguran kepada aparat di bawah Kementerian Sosial," ujar Ace kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/10).

Bagi Ace, Risma sebagai pemegang kewenangan tertinggi dalam program PKH harusnya bisa memakai cara lebih beradab ketika harus mengevaluasi bawahannya.

"PKH kan bagian dari Kementerian Sosial, dan itu (marah-marah) yang dilakukan terbuka, ada cara yang lebih beretika dan menjaga marwah yang orang," katanya.

Kata legislator Partai Golkar ini, Risma bisa memanggil baik-baik petugas PKH untuk mencocokkan data jika ada perbedaan. Bukan dengan marah-marah dan mempermalukan orang.

"Bukan dengan cara yang tentu mempermalukan, kan terlalu tinggi seorang menteri menegur dengan bahasa 'tak tembak' gitu ke bawahannya," tandasnya.

Amarah Mensos Risma memuncak saat rapat bersama sejumlah pejabat di Gorontalo, Kamis (30/9). Hal itu terjadi saat politisi PDIP itu mengetahui ada ketidaksinkronan data penerima Program Keluarga Harapan (PKH). tepatnya, data Kemensos berbeda dengan data milik petugas PKH Gorontalo.

Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat menyebut tidak pernah mencoret data KPM PKH. Risma kemudian memarahi petugas PKH Gorontalo yang kebetulan ikut dalam rapat. "Jadi bukan kita coret, ya. Kamu tak tembak kamu ya," kata Risma sambil berjalan mendatangi petugas PKH tersebut. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA