Pengakuan Tommy Sumardi Diancam Dibunuh Irjen Napoleon Didalami Polisi

Pengakuan Tommy Sumardi Diancam Dibunuh Irjen Napoleon Didalami Polisi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengakuan menggegerkan datang dari tersangka kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Tommy Sumardi. Tommy mengaku diancam dibunuh oleh Irjen Napoleon Bonaparte.

Pengakuan Tommy Sumardi itu disampaikan oleh kuasa hukumnya, Dion Pongkor. Dion mengatakan, kliennya mendapat sejumlah intimidasi dari Irjen Napoleon Bonaparte di dalam Rutan Bareskrim.

"Diancam lewat orang, diancam dibunuh, lewat pengakuan pak Tommy ya, (dikabarkan) lewat tahanan yang lain, pas masuk (rutan) diancam dibunuh," ujar kuasa hukum Tommy Sumardi, Dion Pongkor, kepada detikcom, Kamis (7/10/2021).


Dion mengatakan Tommy tidak dianiaya di dalam rutan, hanya diancam akan dibunuh. Ancaman itu datang, kata Dion, karena Tommy dianggap sebagai biang keladi tertangkapnya Irjen Napoleon dalam kasus suap itu.

"Ya kan dianggap dia (Irjen Napoleon) masuk (rutan) karena pengakuan Pak Tommy kan," jelas Dion.

Disuruh Beri Keterangan Sesuai Arahan Napoleon

Dion mengatakan Tommy disuruh memberikan keterangan sesuai arahan Irjen Napoleon untuk direkam. Karena takut dibunuh, Tommy melakukan perintah Irjen Napoleon.

Namun, belum jelas apa yang dikatakan oleh Tommy saat itu. Dion sampai saat ini juga belum mendengar secara utuh rekaman tersebut.

"Ngomong sesuai di rekaman itu, dia diancam, di bawah tekanan, jadi dia ikutin aja maunya Pak Napo (Napoleon), tapi kan fakta persidangan nggak berubah, makanya tetap dihukum," jelas Dion.

Kini, Tommy Sumardi berada di Lapas Sukamiskin. Tommy sempat curhat kepada Dion saat pertama kali mendapatkan intimidasi dari Irjen Napoleon.

"Kan waktu begitu dapat laporan ada ancaman itu, kita langsung minta dipindahin ke Kejaksaan Negeri Jaksel, waktu itu langsung pindah, di situ cuma sempat semalam atau 2 malam, kadang-kadang dia itu tengah malam 'wah saya nggak bisa tidur, ada aja yang datang (ngomong) 'hati-hati dibunuh'," imbuh Dion.

Dion mengatakan power Irjen Napoleon di dalam rutan sangat kuat. Salah satunya ketika menganiaya dan melumurkan kotoran ke tahanan kasus penistaan agama, Muhammad Kace.

"Yang pasti Pak Napoleon punya akses ke mana aja, termasuk kasus Muhammad Kace ya, jenderal bintang 2 siapa yang berani, Bos. Kan belum dipecat," lanjutnya.


Bareskrim Dalami Pengakuan Tommy
Bareskrim pun mengaku sedang mendalami pengakuan Tommy Sumardi.

"Sedang didalami (pengakuan Tommy Sumardi)," ujar Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (8/10/2021).

Dihubungi terpisah, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengatakan pihaknya menunggu laporan Tommy. Andi menyampaikan pihaknya akan menangani laporan tersebut.

"Kalau ada laporannya, pasti akan ditangani," kata Andi.

Andi mengatakan pihak Tommy Sumardi belum membuat laporan hingga saat ini. "Belum (ada laporan dari Tommy Sumardi)," jelas Andi.

Irjen Napoleon Bakal Dipindah ke LP Cipinang
Bareskrim Polri berencana memindahkan terdakwa kasus suap red notice Djoko Tjandra, Irjen Napoleon Bonaparte, dari Rutan Mabes Polri ke Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang. Pemindahan itu dilayangkan lantaran Irjen Napoleon kerap berulah di tahanan, salah satunya mengintimidasi Tommy Sumardi.

"Tahanan hakim sedang kita koordinasi untuk dipindahkan ke Lapas Cipinang," ujar Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).


Agus menjelaskan, Direktur Tindak Pidana Korupsi (Dirtipidkor) Bareskrim Brigjen Djoko Purwanto sedang melakukan koordinasi untuk pemindahan tersebut. Namun Agus belum merinci lebih lanjut kapan Irjen Napoleon akan dipindahkan.

"Sedang dikoordinasikan oleh Dirtipidkor," imbuhnya.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita