57 Eks Pegawai KPK Masih Berharap Bisa Tangkap Koruptor Lagi

57 Eks Pegawai KPK Masih Berharap Bisa Tangkap Koruptor Lagi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Meski tidak lagi bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK Yudi Purnomo Harahap menyampaikan, bersama 56 rekan lainnya masih mengharapkan bisa kembali memberantas korupsi. Yudi tak memungkiri, merasa rindu menangkap pelaku korupsi saat bertugas di KPK.

“Saya masih berharap bahwa kelak 57 ini bisa kembali berkontribusi untuk negeri ini memberantas korupsi dengan ilmu, pengalaman dan skill mereka di bidang hukum, IT, investigasi, intelijen, analis, kehumasan, komunikasi, dan lain-lain,” kata Yudi dalam cuitan pada akun media sosial Twitter pribadinya, Selasa (12/10).

Menurut Yudi, 56 rekan lainnya yang dipecat dari KPK dengan dalih tidak memenuhi syarat asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK) memiliki pengalaman dan kemampuan yang berbeda-beda. Terlebih mereka yang dipecat punya nilai berharga yakni integritas dan kejujuran.

“Nilai tambahnya adalah integritas dan kejujuran,” ujar Yudi.

Yudi lantas berbagi kisah saat berjuang memgikuti Indonesia Memanggil kedua pada 2007 lalu. Dia pun membagikan foto kenangan saat mengikuti IM2 tersebut.

“Suatu perjalanan yang panjang dengan keluarga besar yang membuatku nyaman bersama mereka dan selalu smangat berantas korupsi selama ini,” ungkap Yudi.

Mantan penyidik KPK ini pun lantas berbagi kisah saat mengikuti IM2 pada 2007 lalu, kata Yudi, dirinya bersama rekan-rekannya saat itu mengikuti pelatihan di BAIS TNI Cilendek dengan berbagai macam materi. Dia menyebut, materi yang diperoleh antara lain,
ilmu hukum, Tipikor, nilai-nilai KPK, menembak, survival, hingga teknik intelijen.

“Saat itu jumlah kami ada 52 orang yang direkrut dari pendaftar 26 ribu lebih, usia sekitar 22-27, aku sendiri baru 23 tahun saat itu, semangat kami sebagai anak muda indonesia yang ingin berantas korupsi tercermin dari semangat belajar dan ikut pelatihan tersebut, dibina fisik dan mental,” ucap Yudi mengingat perjalanan kisahnya di KPK kala itu.

Dia menuturkan, meski berbeda unit kerja dengan rekan-rekan lainnya di KPK, tetapi tetap bisa menjalin komunikasi dengan baik. Bahkan kerap kali melakukan makan bersama dengan rekan-rekannya dari berbeda bidang tersebut.

“Walau berbeda unit kerja, tapi di awal kerja tetap kumpul misal sarapan di kantin, makan siang bareng, arisan bulanan, nonton konser, hingga kalau ada yang nikah jadi panitia nikah. Sering juga makan malam bareng, apalagi banyak juga dari daerah yang kost sekitar kantor, ikatan makin kuat,” ujar Yudi menandaskan.[jawapos]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita