Yoris Mulai Curiga Yosef Bunuh Tuti-Amel: Ada Sidik Jari Papa di TKP

Yoris Mulai Curiga Yosef Bunuh Tuti-Amel: Ada Sidik Jari Papa di TKP

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bukannya tersingkap, kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang, Jawa Barat justru semakin gelap dan membingungkan. Bahkan, belakangan, keluarga korban saling menuding satu sama lain.

Kakak tertua Tuti Suhartini, Yeti mengatakan, pihak keluarga—terutama Yoris Raja Amanullah menaruh curiga terhadap suami sekaligus kepala keluarga korban, Yosef Hidayah. Sebab, di lokasi kejadian, polisi menemukan banyak sidik jari Yosef.

“Ada curiga-curiga, tapi mana mungkin. Ah gak tahulah. Tapi sidik jarinya banyak si papa,” ujar Yeti menirukan pernyataan Yoris, dikutip Senin 20 September 2021.

Bukan hanya sidik jari, ada bukti lain yang menurut Yeti membuat Yoris curiga terhadap ayahnya tersebut, yakni bercak darah di lapisan terluar jaket. Hal itu mungkin menandakan Yosef baru saja menghabisi nyawa seseorang.

“Dari jaket ada darahnya, ah macam-macam, jadi nggak mau, harus diterima saja.”

“Dalam hati, pasti ada antara percaya atau tidak percaya, cuma ya mungkin gak terlalu dipikirkan karena kan itu bapaknya sendiri. Serba bingung, serba salah, kenapa,” tutur Yeti yang masih menirukan Yoris.

Mendengar hal tersebut, Yeti mengingatkan Yoris untuk tak menyimpan dendam kepada ayahnya. Sebab, bagaimana pun juga, Yosef merupakan orang tua kandungnya yang telah membesarkannya hingga sekarang.

“(Saya bilang ke Yoris), Yor, kalau bisa juga jangan dendam ke papa ya, biar gimana pun papa sendiri. Iya, biarpun beda sekarang, itu mah kan urusan papa sama Tuhan,” kata dia.

Kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat memastikan, pernyataan polisi yang menyebut pelaku pembunuhan merupakan orang terdekat korban membuat kliennya mendapat tuduhan yang tidak-tidak dari publik. Kini, dia memastikan, Yosef sedang dalam kondisi depresi dan tertekan.

“Ada statement dari polisi yang menyatakan korban mungkin mengenali pelaku atau orang terdekatnya. Ini yang jadi problem bagi keluarga, sehingga kami pun turun.”

“Pak Yosef meminta saya mendampinginya karena opini yang begitu liar yang menyebabkan kekhawatiran dan ketakutan dari Pak Yosef,” kata Rohman. [hops]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita