Walkot Makassar Ungkap Rp 680 M Pemborosan di APBDP, Mobil Rusak Diisi Bensin

Walkot Makassar Ungkap Rp 680 M Pemborosan di APBDP, Mobil Rusak Diisi Bensin

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Wali Kota Makassar Ramdhan 'Danny' Pomanto menemukan pemborosan total sebesar Rp 680 miliar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021. 

Danny lalu melakukan rasionalisasi anggaran tersebut pada APBD Perubahan 2021.

Danny awalnya menemukan Rp 670 M anggaran pemborosan yang disebutnya untuk senang-senang pegawai. Anggaran pemborosan itu kini bertambah jadi Rp 10 miliar yang akan digunakan untuk uang bensin kendaraan dinas.

Danny mengungkapkan temuannya bahwa mobil dinas yang sebenarnya sudah rusak pun tetap diisi bensin. Danny yang mengaku menemukan tersebut lantas merasionalkan anggaran tersebut.


"Masa mobil tidak jalan tetap diisi bensin. Iya saya temukan bahwa ada beberapa yang tidak efektif," ucap Danny saat ditemui wartawan di kediamannya, Selasa (14/9/2021).

Selain uang bensin, Danny juga mengungkap tidak ada lagi pembiayaan perbaikan mobil dinas. Dia berharap pejabat yang memakai mobil dinas itu melakukan perbaikan sendiri.

"Kemudian kedua tidak ada biaya maintenance, ya selama ini maintenance yang pakai dong, masa pejabat pakai dia tidak maintenance," ucap Danny.

"Jadi saya potong tidak ada biaya maintenance lagi, kalau dia tidak mau maintenance kasi kembali itu mobil dinas. Bensinnya tetap ditanggung," imbuhnya.

Selain itu, Danny juga menyinggung uang tenaga kontrak yang jika dihitung secara detail uang tenaga kontrak lebih tinggi dari gaji Wali Kota.

"Masa tenaga kontrak kalau dibagi 11 ribu bagi Rp 500 miliar tenaga kontrak itu lebih tinggi dari gajinya dari Wali Kota kan tidak masuk akal," katanya.

Di lain sisi, kata Danny, ada juga beberapa tenaga kontrak yang sudah bekerja dalam waktu tertentu namun belum digaji.

"Sama itu kasihan, di lain pihak seolah tenaga kontrak banyak uangnya, di lain pihak menderita sekali. Sama kemarin belum dibayarkan Januari Februari, karena Pj tidak tanda tangan kan. Mana saya mau tanda tangan, bukan zaman saya," katanya.

Oleh sebab itu, Danny berjanji akan segera melakukan perbaikan terhadap problem tenaga kontrak tersebut.

"Sebentar saya akan tes kembali. Tenaga kontrak semua dari nol kita susun, nanti saya bikin kalau dia kinerja bagus, dapat tunjangan. Jadi nanti ada tenaga kontrak terbaik bulan ini tenaga ASN ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Danny memotong anggaran Rp 670 miliar yang akan digunakan untuk senang-senang pegawai. Danny mengungkapkan dana itu akan digunakan untuk jalan-jalan hingga foya-foya.

"Sekitar Rp 670 miliar saya potong. Rencananya (dialihkan ke modal), tidak ada yang bisa kita bangun apa-apa ini. Cuma kasih habis uang saja untuk pegawai, untuk senang-senang saja," kata Danny dalam keterangannya kepada wartawan di kediamannya, Jalan Amirullah, Makassar, Rabu (8/9).

"Masa kerjanya hanya makan-makan saja, terus masa kerjanya Pemerintah Kota hanya jalan-jalan terus," lanjutnya.

Danny menegaskan, dana Rp 670 miliar itu ditemukan dari anggaran bahan bakar pegawai, anggaran kegiatan, anggaran gaji kontrak, hingga anggaran perjalanan dinas yang dinilai tak efektif.

"Jadi sangat tidak efektif, sangat tidak efektif. Saya coba hitung, masa kerja jalan terus, jalan terus, bikin habis uang. Tenaga kontrak dan pemborosan-pemborosan tenaga kontrak. Makanya jadi saya potong semua, jadi harus kerja," jelasnya.(detik)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA