Puji Capaian Anies, Gibran Tunjukkan Kelasnya Berbeda dengan Politisi Rasa Buzzer

Puji Capaian Anies, Gibran Tunjukkan Kelasnya Berbeda dengan Politisi Rasa Buzzer

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


OLEH: AZAIRUS ADLU
 Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak henti-hentinya menghiasi pelbagai pemberitaan, dari berita serius hingga sekadar berita selingan, macam Anies terperosok di selokan saat kunjungan kerja belum lama ini. Peristiwa kecil begitu saja langsung jadi berita nasional. Seakan tiap gerak-gerik Anies selalu menarik untuk diberitakan, apapun temanya.

Publik seakan haus dengan informasi soal orang nomor satu di Jakarta tersebut, bayangkan saja, tidak mungkin wartawan rela mengikuti dan memberitakan segala macam kegiatan Anies kalau memang laporan tersebut tidak digandrungi pembaca. Apa saja disikat habis, publik dari Jakarta maupun daerah lain doyan dengan sajian berita yang memberitakan Anies Baswedan.


Tak terkecuali dengan Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming. Pria yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo itu ternyata juga memantau apa saja yang dikerjakan Anies selama menjadi Gubernur DKI, wabilkhusus soal vaksinasi Covid-19 yang sudah dilakukan Pemprov DKI Jakarta kepada warganya.

Menurut Gibran, apa yang dilakukan Anies di Jakarta dapat dijadikan contoh, menjadi barometer untuk daerah lain agar vaksinasi bisa dilakukan dengan cepat dan massif.

Pujian tersebut sontak membuat ramai, terlebih kalangan politisi dan pemerhati, pasalnya, Gibran lekat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang notabenenya rival Anies dalam Pilgub DKI yang lalu. Terlebih, banyak simpatisan dan elite PDIP yang kerap mengkritik kinerja Anies, intinya sangat berseberangan dengan Anies.

Lalu apa maksud pujian Gibran tersebut, lalu mengapa beberapa kalangan jadi 'kebakaran jenggot' dengan apa yang disampaikan Gibran. Padahal kalau mau objektif, apa yang disampaikan Gibran adalah fakta di lapangan.

Angka vaksiniasi Jakarta memang yang paling tinggi dibandingkan daerah lain, sudah hampir 100 persen. Terlebih, saat ini jumlah orang yang sembuh dari Covid-19 melonjak signifikan dan yang terjangkiti virus sialan itu makin turun. Sudah barang tentu hal itu akibat dari kebijakan yang tepat.

Jadi wajar Gibran mematok Jakarta sebagai role model untuk Solo dan memuji kinerja Anies Baswedan dan Riza Patria.

Lagipula, untuk kalangan orang-orang yang adil sejak dalam pikiran, rivalitas politik bukan berarti membutakan capaian-capaian orang lain dalam bekerja, terlebih kerja-kerja tersebut demi kebaikan bersama, demi kebaikan Ibu Kota Negara. Oleh karena itu, tidak berlebihan misalnya kalau Gibran dapat disebut punya pandangan-pandangan objektif atas persoalan-persoalan.

Dari apa yang disampaikan Gibran, ia seakan ingin menunjukkan bahwasanya dirinya adalah politikus yang punya kelas berbeda dengan politisi rasa buzzer. Dengan objektifitas yang disampaikan putra sulung Presiden tersebut, Gibran menunjukkan kalau kalibernya sudah berbeda dengan politisi lain yang kerap mengkritik Anies tanpa mau melihat raihan positif yang sudah dilakukan duet Anies dan Riza untuk Jakarta.

Kalau memang demikian, sudah barang tentu kita semua tinggal menunggu capaian-capaian Gibran dalam bekerja untuk Kota Solo.

Jadi jangan dikait-kaitkan pujian Gibran dalam rivalitas politik antara elite PDIP dengan Anies Baswedan. Apalagi disangkut-pautkan dengan ambisi Gibran untuk maju dalam Pilgub DKI yang akan mendatang, seperti apa yang dilakukan ayahandanya.

Kontestasi politik soal lain, objektifitas dalam berpikir adalah keharusan. Apa yang disampaikan Gibran adalah bentuk pernyataan dari golongan orang yang berpikir.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita