Pemerintah Jawab Keluhan Emak-emak Blitar soal Janji Jokowi

Pemerintah Jawab Keluhan Emak-emak Blitar soal Janji Jokowi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Suroto, salah satu peternak yang sempat bertemu Presiden Joko Widodo rumahnya digeruduk emak-emak. 

Mereka menagih janji Jokowi yang akan menurunkan harga jagung dari Rp 6.000/kilogram (kg) menjadi Rp 4.500/kg.

Menanggapi masalah harga jagung, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menjelaskan pihaknya telah menyiapkan regulasi hingga mekanisme harga jagung untuk pakan ternak.

Dalam penurunan harga jagung ini harus ada BUMN yang ditugaskan, yang ditentukan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas).


"Dari Bapak Presiden peternak rakyat harus dapat 4.500/kg (harga jagung) dari situ harus ada BUMN yang ditugaskan. Jadi sekarang kalau untuk BUMN ditugaskan, menunggu keputusan rakortas. Siapa yang ditugaskan, sementara Kementerian Perdagangan menyiapkan anggaran atau mekanisme penggantiannya. Siapapun BUMN yang ditugaskan nanti mengadakan jagung, besarannya belum ditentukan, harganya sudah peternak rakata 4,500/kg," jelas Oke kepada detikcom, Sabtu (18/9/2021).

Oke mengatakan jika sudah ditentukan BUMN yang dipilih, Kemendag siap melakukan penugasannya. Nantinya tugas BUMN itu untuk membeli jagung dari lokal hingga impor.

"Kalau dari impor itu Rp 4.500/kg. Kemendag menyiapkan regulasinya bagaimana mekanisme penggantiannya," ungkapnya.

Perihal anggarannya, Kemendag merencanakan akan menggunakan Cadangan Stabilisasi Harga Pangan (CSHP). Dipastikan akan ditetapkan oleh Kemendag sendiri.

"Bagaimana mekanisme penggantian melalui CSHP, manakala harus menggunakan CSHPnya, dari mana itu Kemendag yang menetapkan," lanjutnya.

Tidak dijelaskan kapan rakortas dilakukan. Oke menegaskan pihaknya hanya menyiapkan regulasinya.

"Rakortasnya belum tahu, tindak lanjutnya sesuai tugasnya, saya menyiapkan regulasinya. Begitu ada penugasan, jadi bisa langsung dilakukan," tutup Oke.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita