Kiai Assad Ungkap Kesamaan Nahdlatul Ulama dan Taliban

Kiai Assad Ungkap Kesamaan Nahdlatul Ulama dan Taliban

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang juga tokoh Nahdlatul Ulama Kiai As'ad Said Ali mengungkapkan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) memiliki kesamaan dengan Taliban dalam hal pemahaman Keislaman. Menurut As'ad NU dan Taliban sama-sama menganut pola pikir Al-Asy'ari dan Maturidi dalam pemahaman akidah.

Sementara dalam hal mazhab, Taliban menganut mazhab Imam Hanafi dan NU mayoritas menganut mazhab Syafi'iyah.

Sejumlah ulama yang berafiliasi dengan Taliban membentuk organisasi NU Afghanistan pada 2014. Organisasi tersebut mengembangkan ajaran Islam yang moderat. "Taliban (punya ideologi) sama seperti NU, makanya pemimpin pasukan Taliban yang pertama tiga tahun lalu menjadi anggota NU Afghanistan," ujar As'ad saat berbincang dengan Republika.co.id, saat program Republika Newstory, belum lama ini.

Seperti diketahui, keanggotaan NU Afghanistan kini sudah tersebar di 22 dari 34 provinsi, dan diterima dengan baik oleh Taliban serta Mujahidin. Asas dasar dari NU Afghanistan yaitu tawasuth (moderat), tawazun (berimbang-independen), tasamuh (toleransi), i'tidal (keadilan), dan musyarakah (musyawarah).

Taliban memerintah Afghanistan pada periode 1996-2001. Ketika itu, mereka menerapkan hukum Islam yang keras. Mereka tidak mengizinkan perempuan mengenyam pendidikan dan bekerja. Taliban ditaklukan setelah Amerika Serikat (AS) menginvasi Afghanistan pada 2001, pascaserangan 9/11.

Pada Agustus lalu, Taliban kembali berkuasa setelah penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Taliban dengan cepat menguasai seluruh provinsi dan distrik strategis Afghanistan. Taliban berjanji akan membentuk pemerintahan yang inklusif.

Kiai Assad pun optimis, Taliban akan melunak seiring dengan berjalannya waktu. Menurutnya, saat ini sudah ada kesepakatan antara Taliban dengan Amerika-Serikat. "Jadi ini faktor suatu saat akan melunak, sekarang belum, karena perubahan dari atas, nanti baru ke menengah, ke bawah dan butuh waktu," ujarnya. [republika]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA