Cekcok dengan Pejabat AS di Zoom, Dubes China: Tolong Tutup Mulut!

Cekcok dengan Pejabat AS di Zoom, Dubes China: Tolong Tutup Mulut!

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Pertikaian antara China dan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun belakangan kerap diwarnai dengan cekcok dan perang kata. Hal ini juga terjadi dalam sebuah pertemuan via Zoom beberapa waktu lalu.

Dutabesar China untuk AS yang baru ditunjuk, Qin Gang, melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat AS untuk membahas hubungan kedua negara. Pertemuan itu digelar oleh organisasi nirlaba yang berbasis di New York, National Committee on United States-China Relations, pada akhir bulan lalu.

Menurut laporan National Review, Qin mendesak para pejabat AS untuk diam jika tidak mempunyai solusi memperbaiki hubungan kedua negara secara diplomatis.

"Jika kita tidak dapat menyelesaikan perbedaan, tolong tutup mulut," tegas Qin, menurut sumber.

Sumber itu menyebut, pernyataan Qin muncul setelah seorang profesor di Universitas Georgetown sekaligus mantan penasihat keamanan era Barack Obama, Evan Medeiros menanyakan langkah-langkah apa yang dapat diambil AS dan China untuk meningkatkan hubungan.

Sebelum memberikan jawaban, Qin justru membuat pernyataan yang memperburuk ketegangan kedua belah pihak.

Dalam laporannya, National Review menggatakan pertemuan itu juga dihadiri para pakar, termasuk mantan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger dan mantan staf Bill Clinton dan Obama, Jack Lew.

Sejauh ini, baik China dan AS belum berkomentar atas dugaan pernyataan Qin dalam pertemuan daring itu.

Qin merupakan mantan jurubicara kementerian luar negeri dan wakil menteri luar negeri China. Ia diangkat sebagai dutabesar China untuk AS pada akhir Juli.

Lewat sebuah pertemuan Zoom lainnya, Qin juga menggambarkan hubungan antara AS dan China sebagai Perang Dingin baru. Ia mengatakan Washington telah salah penilaian.

“Kebijakan ekstrem China dari pemerintahan AS sebelumnya telah menyebabkan kerusakan serius pada hubungan kami, dan situasi seperti itu tidak berubah. Itu bahkan berlanjut," keluh Qin.

Hubungan China dan AS telah merosot jauh selama lima tahun terakhir. Keduanya berselisih dalam berbagai bidang, termasuk perdagangan, tarif dan transfer teknologi, hingga terlibat dalam konflik diplomatik atas berbagai masalah mulai dari Hong Kong, Xinjiang dan Taiwan. [rmol]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA