APBD 1,8 T Masih "Nyangkut" di Bank, Walikota Medan Diingatkan Mertuanya

APBD 1,8 T Masih "Nyangkut" di Bank, Walikota Medan Diingatkan Mertuanya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Masih tersimpannya dana APBD Kota Medan sebesar Rp 1,8 triliun di bank mendapat sorotan khusus dari Presiden Joko Widodo. 

Presiden pun meminta Walikota Medan, Bobby Nasution yang tak lain adalah menantunya sendiri, untuk segera merealisasikan dana APBD tersebut.

"Di Sumut hati-hati, pertumbuhan ekonomi di 4,95, berarti di bawah nasional, (pertumbuhan ekonomi) nasional 7,30. Inflasi (Medan) sudah di atas nasional. Kita 1,5, inflasi di sini 2,1 persen. Hati-hati dengan inflasi. Artinya, ada barang-barang yang akan naik harganya di Sumatera Utara," kata Jokowi saat melakukan kunjungan kerja di Kota Medan, Kamis (16/9).


Jokowi lalu mengingatkan angka pertumbuhan ekonomi di Sumut bisa turun jika Covid-19 tidak dapat dikendalikan. Dan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi ini, Jokowi menegaskan harus merealisasikan APBD.

"Realisasi APBD di Sumut 55,2 persen. Yang paling rendah di Mandailing Natal, 28 persen, hati-hati," terang Jokowi.

"APBD (Sumut) di bank Rp 1,3 triliun, yang terbesar Medan, sudah dicek. Yang bagus APBD realisasi investasi (Sumut) Rp 4,1 triliun dan PMDN 9,9. Cek betul angka-angka ini. Saya dapat data dari Menteri Keuangan, enggak akan meleset. Segera lakukan realisasi, serapan anggaran secepatnya, sehingga memudahkan ekonomi di daerah," papar Jokowi.

Jokowi pun kembali mengingatkan untuk bersungguh-sungguh meningkatkan ekonomi daerah. Karena kondisi pandemi jelas tidak sama dengan kondisi saat belum ada pandemi.

"Jangan seperti tahun-tahun normal. Dua tahun ini, tahun 2020 dan 2021, tahun yang tidak normal," tandas Jokowi.

Kota Medan menjadi daerah di Sumut dengan jumlah ABPD yang tersimpan di bank paling tinggi, jumlahnya mencapai Rp 1,8 triliun. Disusul Deli Serdang dengan Rp 637 miliar, Tapanuli Utara Rp 603 miliar, Labuhanbatu Rp 503 miliar, Nias Rp 466 miliar, dan Toba Rp 417 miliar. (RMOL)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA