PDIP Kritik Anies Pamer Vaksinasi DKI 105%: Itu Peran Banyak Instansi!

PDIP Kritik Anies Pamer Vaksinasi DKI 105%: Itu Peran Banyak Instansi!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan vaksinasi COVID-19 di Ibu Kota sudah mencapai 105 persen dari target. PDIP mengkritik Anies yang memamerkan capaian vaksinasi itu seolah capaian diri sendiri. Ada juga vaksinasi yang dilakukan oleh TNI Polri.

"Ini yang vaksin banyak sekali dari instansi. Entah dari Angkatan Darat, dari kepolisian, dari lembaga lain, sangat banyak. Jadi, kalau ini diklaim kerjanya Pak Anies sebagai Gubernur DKI, ya biarkan rakyat yang menilai. Bahwa Pak Gubernurnya mengakui itu menjadi kerjanya mereka," ujar Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Ida Mahmudah saat dihubungi, Sabtu (28/8/2021).

"Kalau saya sebagai anggota Dewan sangat berterima kasih kepada semua instansi yang sudah membantu rakyat DKI Jakarta untuk melakukan vaksinasi. Jadi, kembali kepada masyarakat, bahwa gubernurnya ini tukang bohong atau tukang klaim atau tidaknya," sambungnya.

Ida menilai Anies sedang berkhayal saat menyebut angka vaksinasi Corona di Jakarta sudah mencapai 105 persen. Menurutnya, masih banyak warga Jakarta yang belum disuntik vaksin COVID-19.

"Masih banyak (yang belum vaksin). Contoh di RW 1 Kelurahan Sunter Agung. Itu masih ada jumlah penduduk sekitar 14 ribu. Yang vaksin itu baru 7.000 atau 8.000. Itu masih sangat banyak yang belum. Jadi, menurut saya, ini hanya khayalan Pak Anies saja yang terlalu mengada-ada dan terlalu menutupi kekurangannya," papar Ida.

Ida kemudian menyindir Anies. Dia menganggap Anies 'keren' telah berhasil membuat 105 persen warga DKI disuntik vaksin Corona, padahal target hanya 100 persen.

"Jadi sekali lagi, coba kita turun ke masyarakat langsung, apakah betul warga DKI sesuai dengan Pak Anies sampaikan sudah 105 persen vaksin, keren nggak tuh? Melebihi target. Targetnya 100 persen, dia (Anies) 105 persen," ucapnya.

Anggota DPRD DKI F-PDIP, Gilbert, juga mengkritik Anies. Dia mengatakan capaian vaksinasi di DKI menjadi tertinggi di Indonesia karena banyak pihak yang turun tangan.

"Vaksinasi di Jakarta sejumlah 105 persen itu belum mencapai target karena terdapat 3-4 juta non-DKI, dan tercapainya itu bila tanpa mengucapkan terima kasih ke TNI, Polri, partai politik, swasta adalah sikap tak terpuji. Upaya vaksinasi di Jakarta didukung pusat sepenuhnya juga. Sangat tidak etis bila klaim data tersebut seakan kerja Pemprov an sich tanpa mengatakan ini karena dukungan pihak-pihak tadi. Miskinnya prestasi membuat seseorang berusaha membuat hal tak sepatutnya," ucap Gilbert.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan vaksinasi COVID-19 di Ibu Kota sudah mencapai 105 persen dari target. Dia kemudian membandingkan daerah tetangga yang vaksinasinya masih 15 persen.

Hal itu disampaikan Anies dalam Kongres Nasional II KA KAMMI yang disiarkan secara virtual, Sabtu (28/8). Awalnya Anies berbicara soal persiapan vaksinasi di Jakarta setahun sebelum dimulai.

"Misalnya kami lakukan vaksinasi sekarang, vaksinasi dikerjakan memang di bulan ini, tapi persiapannya itu kita bangun sistemnya sejak tahun lalu. Bangun sistem distribusi, sistem monitoring inventori dari tahun lalu untuk masker, APD, itu disiapkan betul sampai ke puskesmas paling ujung-ujung. Orangnya disiapkan, sistem monitoring disiapkan bertahap. Ketika kemudian ditambahkan dengan tugas vaksinasi, cepat," kata Anies.

Anies mengatakan ada lebih dari 200 ribu orang yang disuntik vaksin COVID-19 di Jakarta per hari. Dia menyebut target vaksinasi di Jakarta sudah terlampaui atau 105 persen. Namun dia tak menjelaskan detail apakah itu vaksinasi pertama atau vaksinasi lengkap dua dosis.

"Di Jakarta ini tiap hari ini bisa memvaksin lebih 200 ribu orang per hari. Kenapa bisa? Kita punya 300 puskesmas lebih dan 300 puskesmas lebih itu pemanasan terus dalam setahun dengan sistem distribusi itu. Sehingga sekarang kalau ditanya Jakarta target vaksinasi kita sudah 105 persen tercapai itu terlampaui, sementara tetangga ada yang masih 15, ada yang 20 persen," tuturnya.[detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita