Deddy Corbuzier Sempat Beri Wasiat ke Azka saat Kritis karena Badai Sitokin

Deddy Corbuzier Sempat Beri Wasiat ke Azka saat Kritis karena Badai Sitokin

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Deddy Corbuzier baru saja mengungkap bahwa ia sempat mengidap COVID-19. Setelah negatif, presenter berusia 44 tahun tersebut justru mengalami masa kritis karena terkena badai sitokin. 

Dari pengalamannya menghadapi badai sitokin, Deddy Corbuzier mengaku belajar banyak hal. Salah satunya bahwa ia terlalu sombong dengan kondisi kesehatannya selama ini. 

"Saya, tuh, sakit ini belajar banyak hal. Pertama, mungkin, terlalu sombong dengan keadaan kesehatan saya, makanya saya kecewa. Tapi, sekarang saya belajar bahwa ternyata kesehatan sayalah yang membantu saya sembuh," ucap Deddy Corbuzier dalam konten YouTube-nya.

Sebelumnya, dalam konten yang sama, Deddy Corbuzier mengaku sempat kecewa tatkala dirinya harus sampai terkena badai sitokin. Sebab, selama ini ia menerapkan pola hidup sehat, termasuk begitu rutin berolahraga.

Pelajaran berikutnya yang didapatkan Deddy Corbuzier adalah mengetahui seperti apa rasanya berada dalam momen antara hidup dan mati. Ya, badai sitokin memang berkemungkinan merenggut nyawa seseorang.

Dalam momen antara hidup dan mati tersebut, Deddy Corbuzier mengaku sempat sampai bicara mengenai wasiat kepada anak semata wayangnya, Azkanio Nikola Corbuzier alias Azka Corbuzier.

"Yang kedua, saya belajar the moment antara life and death, tuh, seperti apa. Saya ngobrol dengan anak saya berdua, masuk, sudah ngomong macam-macam sama dia, 'Nanti, kalau Papa enggak ada, entar begini, begini,'" ungkapnya.

Selain itu, Deddy Corbuzier juga belajar untuk lebih paham bahwa ada anggapan-anggapan tak benar yang beredar di sejumlah kalangan soal dokter dan rumah sakit. 

"Yang ketiga, saya pelajari bahwa di luar sana yang tidak percaya rumah sakit, tidak percaya dokter, atau ada orang-orang yang ngomongin, 'Wah, nanti di dokter, di rumah sakit, dimatiin,' dan sebagainya. They're idiots. I'll say it, they're stupid because they never been there. Saya sudah di UGD, saya sudah ngelihat orang teriak-teriak. They never been there. They never been check their thorax yang hancur," tuturnya.

"Dan saya belajar bahwa ada dokter-dokter yang memang akhirnya, gara-gara COVID-19 ini, bukan hanya berjuang, tapi harus merelakan banyak hal buat pasien," pungkas Deddy Corbuzier. (kumparan)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita